Jumat, 11 Februari 2011

Misteri UFO, Apakah Akal-akalan Yahudi?

Anggota parlemen Eropa mendesak negara-negara Uni Eropa membuka file soal penampakan UFO (unidentified flying object) yang selama ini dirahasiakan. Alasannya, masyarakat berhak tahu. Salah satu anggota Parlemen Eropa dari Italia, Mario Borghezio mengatakan, Uni Eropa butuh data-data rahasia, berkategori ‘X Files’ diungkap — agar semua orang bisa mengakses informasi soal UFO, termasuk data-data yang didapatkan militer. Kara Borghezio, pemerintah negara-negara Eropa harus menghentikan usaha menutup-nutupi data-data itu secara sistematis. Borghezio juga mengatakan adalah penting untuk membuat pusat riset UFO. Investigasi UFO, bisa sangat penting bagi kemajian ilmu dan teknologi.
Soal keterbukaan informasi, Inggris sudah lebih maju. Tahun lalu, Inggris mengungkap  4.000 halaman file yang berisi 800 dugaan interaksi dengan mahluk luar angkasa selama tahun 1980-an dan 1990-an. Dan, selama tiga tahun terakhir Departemen Pertahanan Inggris telah merilis data-data penampakan UFO secara bertahap — seiring desakan kebebasan informasi. Data-data terbaru itu dirilis Inggris pada  Februari 2010. salah satu dokumen berisi kesaksian petugas polisi yang melaporkan UFO melayang di atas stadion Klub Sepakbola Chelsea. Seperti dimuat AP, petugas polisi yang identitasnya tak dipublikasikan itu mengaku melihat sinar terang berwarna kuning di atas Stamford Bridge pada Maret 1999. Ada juga saksi yang mengaku melihat UFO melayang di atas rumah mantan Menteri Dalam Negeri Inggris, Michael Howard pada 1997. UFO berbentuk segitiga, yang besarnya dua kali pesawat jet jumbo, melayang 1.000 kaki di atas rumah Howard di Kota Kent. Ada lagi pengakuan pilot pesawat Boeing 737 milik maskapai British Airways. Pada 6 Januari 1995, Kapten Roger Wills dan kopilot Perwira Pertama Mark Stuart melaporkan bahwa pesawat yang mereka kendalikan nyaris bertabrakan dengan benda tidak dikenal. Laman harian Daily Mail memberitakan bahwa objek yang menyala itu muncul ketika pesawat terbang mendekati Bandar Udara Manchester.
Sebuah benda misterius melayang di langit China, Rabu 7 Juli 2010 malam. Penampakan cahaya terang itu bahkan sempat mengganggu penerbangan, 18 penerbangan terpaksa ditunda serta menerlantarkan 2000 penumpangnya akibat peristiwa itu. Bandar Udara Xiaoshan di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China itu juga sempat ditutup selama beberapa jam.  Walaupun Pemerintah China masih menutup rapat-rapat informasi  apa sebenarnya benda bercahaya yang melesat di langit pada malam itu namun, ilmuwan Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, berhasil menganalisanya. Pakar senjata MIT, Geoffrey Forden mengatakan beberapa gambar yang beredar yang menunjukkan penampakan UFO diduga kuat direkayasa dengan menggunakan Photoshop. Namun, ada juga foto yang asli. Dari penampakan itu bisa dianalisa, bahwa benda terang itu adalah misil balistik milik China. Forben yang punya spesialisasi sistem angkasa Rusia dan China menuliskan analisisnya dalam blog berjudul ‘Arms Control Wonk’ miliknya.  Dalam analisisnya, Forden menggunakan teoril ilmiah untuk menguji foto benda diduha UFO yang belum direkayasa menggunakan Photoshop. Sebagaimana yang diberitakan oleh CNN, Forden menduga benda angkasa itu seperti misil DF-21 yang diluncurkan dari wilayah Jiuguan yang mengarah pada wilayah kosong gurun Gobi. Analisa Forden selangkah lebih maju dari pemerintah china yang masih terus mencari laporan penampakan UFO. Militer China masih mencoba menyelidiki apakah benda terang misterius itu adalah pesawat militer, roket, atau hanya refleksi langit.
Pada Bulan Juni 1947, seorang pengusaha bernama Kenneth Arnold melihat suatu yang terbang didekat gunung Rainer dekat Washington, berputar2 mengeluarkan cahaya seperti matahari dan dengan cepat melesat menghilang. Maka sejak itulah berita tentang piring terbang merupakan sebuah sensasi. Namun apa yang dialami oleh Arnold itu dianggap sebagai gerakan meteor, fenomena atmosfer atau gerakan comet hingga beberapa negara mulai melakukan penyelidikan tentang hal itu. Bermula dari cerita Arnold, pada tahun 1948 tepatnya pada tahun 1948 tepatnya pada bulan Januari berita itu muncul dari sebuah stasiun pengamat milik Godman Air Force Bace di Kuntucy, AS. Stasiun tersebut melihat benda terbang dengan kemisteriusannya, dapat ditangkap bentuknya seperti Es Krim dengan kepalanya yang merah membara. Kemudian lima pilot dari national guard F-51 terbang untuk mengetahui pesawat asing tersebut. Pada saat itu kapten Pilot Thomas F. Mantell memimpin anak buahnya guna mendekati lebih jauh lagi. Ketika mereka berputar-putar menuju titik sasaran, dia melaporkan melalui radio yang terkontrol oleh stasiun pengamat, dia mengatakan bahwa ia melihat benda itu berwarna metalik dan berukuran besar terbang diatas pesawatnya dengan kecepatan yang fantastis.
Fenomena tersebut terus berlanjut dengan adanya berbagai laporan yang menyebutkan ada benda aneh itu, sehingga berbagai upaya terus dilakukan seperti membuat misi penjelajahan, radar-radar khusus, serta observasi yang dilakukan berbagai pihak termasuk NASA guna mencari jawaban pasti tentang fenomena tersebut. US Air Force kemudian menyebutkan sebagai fenomena UFO atau Unidentified Flying Objects yang selalu terbang dipermukaan dengan ukuran yang besar, namun kepastian dari ukuran itu mungkin masih menjadi teka-teki yang diperkirakan ukuran 30 meter panjang atau 30 meter diameter lingkarannua belum dapat dipastikan. Sedangkan kecepatannya merupakan fenomena yang sangat fantastis karena mencapai ratusan kilometer perjam.
Sosiolog Robert Hall menegaskan bahwa apa yang terjadi fenomena UFO merupakan stimulasi dari beberapa ambisi masyarakat modern yang disebutnya sebagai “system of belief” dari perkembangan fenomena UFO yang ditranformasikan dalam kenyataan artinya bahwa hal tersebut merupakan sebuah imajinasi tentang angkasa luar. Dr. Lester Grinspoon memberikan sugesti bahwa misteri UFO muncul berkat adanya tekanan-tekanan masyarakat modern yang mengatakan “The increasingly anxious times in wich we live!” yang datang dari ketegangan-ketegangan saraf hindda menjadikan ilusi dan delusi. Demikian hipotesa-hipotesanya dari Dr. Carl Sagan dari Cornell Univercity. Di tahun 1974 dari Akademi Sain di Prancis menyatakan bahwa benda-benda angkasa seperti halnya meteor memang tak memiliki garis edar yang tetap sehingga memungkinkan gerakan-gerakan atau laju meteor yang menyebabkan pembakaran akibat dari gesekan meteor dari lapisan-lapisan bumi. Apakah benar ada dari fenomena UFOs ini yang darang dari luar bumi kita ?.
Kalangan ilmuwan islam  mempercayai UFO tersebut adalah produk dajjal yang berkaitan dengan mistik atau hal gaib yang datang menjelang hari kiamat. Jika memang masyarakat jin yang dipelopori oleh Dajjal itu memiliki teknologi tentu dari kalangan religius atau sufisme berpandangan lain dan tak menyinggung masalah ini sebagai halnya Imam Ghazali, Al Hallaj, Farabi dan sebagainya. Padahal kita tahu bahwa mereka merupakan tokoh-tokoh yang bernama dalam bidang tasawuf yang tahu permasalahan gaib. Dalam kitab suci (Al-Qur’an) Samiri banyak diceritakan atas kepandaiannya mengubah emas menjadi anak lembu yang katanya dapat berbicara, padahal mungkin karena adanya lobang-lobang udara yang berbunyi karena hembusan angin. Dia dalam membuat anak sapi itu bukan berarti sihir, bisa berarti membohongi, mengakali atau membodohi.
Samiri adalah seorang  bangsa Yahudi yang hidup semasa Nabi Musa, jika demikian tentu saja Samiri tidak bisa disebut sebagai jin karena dia manusia dan tak mungkin hidup hingga saat ini sedang Nabi Musa saja tidak hidup saat ini. Jika kita mengacu pada peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW tentu saja kepandaian atau teknologinya akan jauh melebihi apa yang menjadi gambaran dari kepandaian Samiri itu dan tentu saja teori adanya UFO karena campur tangn Samiri adalah tidak kuat karena Samiri adalah manusia yang hidup pada zaman tehnologi Nabi Musa. Yang menjadi pertanyaan kita adalah UFO tersebut produk siapa ?. Jika UFO adalah produk bangsa Jin, sebagaimana kita meyakini bahwa mahluk bangsa manusia adalah mahluk yang paling sempurna, pandangan UFO piranti bangsa Jin akan menjadi lucu.
Sesungguhnya kitapun tak bisa mengatakan produk Dajjal jika tak tahu Dajjal itu apa. Apakah hanya semacam simbol atau penamaan seperti orang yang berbicara ngawur.  Maka dari itu akan terdapat berbagai kesangsian dari fenomena UFO yang dikatakan sebagi produk Dajjal yang katanya sangat pandai itu. Bila berbicara masalah Samiri yang hidup semasa nabi Musa kemudian mereka sama-sama wafat tentu saja pada saat ini tidak pernah ada Nabi Musa lagi, apa lagi Samiri itu. Dan jika Samiri telah menguasai teknologi tentu saja umat Musa atau nabi Musa sendiri juga memiliki teknologi itu. Jelas bila dalam permasalahan gaib akan menjadi tidak masuk akal bila dianggap UFO itu adalah perbuatan IPTEK dari bangsa jin atau Samiri itu.
Dalam ajaran islam, Dajjal digambarkan sebagai mahluk jahat yang akan datang menjelang hari kiamat, dalam ajaran kristen dajjal dikenali  juga sebagai antichrist. Dajjal itu sendiri berati pembohong atau penyamar dalam bahasa arabnya yang sesungguhnya ditujukan kepada nabi palsu. Namun Dajjal dapat diartikan  juga sebagai sebuah pralambang (simbol) dari sudut keburukan kualitas jiwa manusia dimana manusia yang pandai itu selalu meng-agung-kan diri atas kepandainnya dan melupakan Tuhan serta hakekat kemanusiaannya. Tidak masuk akal lagi jika UFO yang dikatakan memiliki kecepatan 666 km perdetik itu dikendarai oleh manusia biasa yang katanya diculik sejak kecil. Ini jelas menyalahi aturan-aturan (batas standar) fisik manusia. Kita lihat saja tehnologi yang digunakan oleh pesawat ulang alik NASA yang harus dilapisi oleh bahan tahan gesekan dan tahan api agar bertahan sewaktu memasuki orbit bumi. Berapa kecepatan pesawat ulang alik itu sewaktu memasuki gaya tarik bumi, mungkin tidak secepat laju pesawat UFO itu. Seperti benda langit yang jatuh kebumi yang kita kenal sebagai benda meteorit, manusia sudah dapat mengetahui titik leburnya. Dalam panas akibat gesekan udara sewaktu memasuki orbit bumi, ternyata benda meteorit itu hancur sesampainya di bumi yang artinya betapa canggihnya tehnologi pesawat UFO itu yang tahan dalam temperatur ribuat derajat celcius.
Ajaran agama adalah untuk diyakini, itu semacam doktrin yang harus kita pegang agar ajaran itu tidak membingungkan. Namun perkembangan zaman tidak serta merta kita harus menutup mata terhadap kenyataan yang kita lihat. Demikian juga, tidak selalu dapat kita hubungkan dengan hal gaib atau mistik sebab akan membuat kita terpaku pada pemikiran yang akhirnya menyimpulkan bertolak belakang dengan kenyataan. Dua pandangan tentang UFO, pandangan manusia yang semata2 berdasarkan ilmu pengetahuan dan pandangan yang berlandaskan keimanan. Mana yang kita ikuti, tergandung diri kita bagaimana menyikapi fenomena yang terjadi disekeliling kita. Keyakinan memang kadang akan mematahkan pandangan scientific atau sebaliknya, tetapi alangkah baiknya ada perimbangan antara keyakinan dan ilmu pengetahuan agar kita tidak tertinggal dengan bangsa lain dalam penguasaan tehnologi.

Sumber: Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar