Jumat, 11 Februari 2011

Sekilas Penjelasan Sifat Alami "Wujud ALIEN, UFO"

A Brief Account of The True Nature of The "UFO-entities"
oleh: Gordon Creighton
"Mereka adalah pembohong dan penipu, dengan akal bulusnya untuk kesenangan mereka semata, serta menyesatkan umat manusia dengan segala macam omong kosong yang tidak masuk akal" 

Tulisan ini yang aslinya dimuat dalam majalah FSR29/1 (Oktober 1983)
Untuk mengingatkan mengenai kebohongan apa yang ada di hadapan umat manusia. Sejak tulisan ini diterbitkan di seluruh dunia, telah diperlakukan dengan sikap bisu seribu bahasa.. Terdapat sebuah kesepakatan di antara ahli UFO pada kedua sisi mengenai Atlantis yang tidak akan pernah disinggung.
Konsultan FSR, Dr Richard F. Haines mengharapkan kepada saya (Penulis Pertama) untuk mencetak tulisannya yang komprehensif berjudul REVIEW OF EXPLANATORY HYPOTHESES FOR UNIDENTIFIED AERIAL PHENOMENA, dan saya melakukan sesuai dengan yang dimintanya. Namun perlu di catat bahwa dia tidak menggap penting untuk menyertakan referensi walau sedikitpun dalam karyanya, meskipun sebagai sebuah isyarat kebaikan.
Empat orang ahli terkemuka dunia dalam masalah Ufology telah menulis surat kepada saya (Penulis Pertama) yang menilai bahwa saya berada dalam jalur yang benar. Hanya seorang dari mereka - Ann - Druffel - yang mempunyai keberanian dengan mengatakannya di depan umum.

Salah satu ciri khas aneh pengikut berbagai agama, yang tentunya karena secara dogmatis diyakinkan bahwa di dalam kepercayaan mereka sendiri, walau belum lengkap, menganggap sudah mencakup keseluruhan mengenai Kebenaran yang menyangkut segala sesuatu, baik mengenai Dunia maupun Akhirat, dan hampir tidak pernah ada dari mereka melihat kedalam agama lain, apa yang sudah diketahui dan ditemukannya.
Tentu saja hal ini disayangkan, karena dengan mempelajari semua agama-agama besar - dan terutama Islam - akan memberikan petunjuk-petunjuk yang bermanfaat menyangkut kebenaran sifat mengenai apa yang disebut "Fenomena UFO" dan akan dengan cepat menghilangkan kebodohan "Space-Age Mythology" yang telah meluas dan melimpah sedemikian rupa lebih dari tiga dekade terakhir ini.
Sebenarnya ajaran Islam memahami keberadaan dari keseluruhan tiga jenis makhluk berakal yang terpisah satu sama lain di alam semesta ini, dan bahkan dapat melengkapi dengan keanehannya secara rinci dan tepat mengenai sifat, peran dan aktivitasnya.

Malaikat, Manusia dan Jin
Jenis pertama adalah Malaikat atau Utusan (Yunani: Angelos; Yahudi: Malach; Arab: Malak ). Mereka adalah makhluk yang mulia diciptakan dari cahaya.
Jenis ketiga adalah Manusia, menurut al-Qur'an, diciptakan badan kasarnya dari tanah lempung yang kering, atau, dengan kata lain, dengan bahasa yang puitis, mereka memiliki badan pisik terdiri dari unsur-unsur mineral dan kimia dari "daftar susunan unsur kimia - The Planetary body" , sebagaimana Gurdjieff menyebutnya.
Jenis kedua, salah satu makhluk berakal yang berkaitan dengan bahasan kita disini, yaitu jenis makhluk ini (yang diciptakan seblum manusia) yang secara bersama dalam bahasa Arab menunjuk kepada Al-Jinn.1.. Meskipun terdapat beberapa silang pendapat di antara para ahli tata bahasa Arab, umumnya para ahli lexicologi bahasa Arab berpendapat bahwa kata Al-Jinn berasal dari - sebagaimana kata-kata bahasa Arab hampir bervariabel - dari akar kata kerja, yaitu janna, "bersembunyi atau menyembunyikan" - sesungguhnya sebuah arti yang sangat sesuai dengan asal mula dari nama makhluk ini.



Sedangkan badan Malaikat adalah cahaya dan badan manusia adalah unsur-unsur Tanah kasar, badan Jin terdiri dari apa yang secara bervariasi diterjemahkan sebagai "unsur api". 2 atau "unsur api yang sangat panas" 3 , atau "api yang sangat panas tanpa asap" , namun secara jelas disebutkan di dalam Qur'an (Surah XV, ayat 26 dan 27) bahwa mereka diciptakan sebelum manusia. (Beberapa orang sarjana berspekulasi bahwa mereka mungkin the "Pre-Adamic men" yang keberadaannya diisyaratkan disini dan disana dalam "Bibel Suci)
Mahasiswa-mahasiswa Arab modern banyak memperdebatkan mengenai apa yang secara pasti yang dimaksud dengan istilah "min nari al-samumi" 2 dan "min marijin min narin" 3 yang artinya dapat masuk akal dalam bahasa percakapan modern sehari-hari, dan beberapa sarjana telah menyimpulkan bahwa, dengan menggunakan istilah-istilah ini, Nabi Muhammad (Shallallahu 'Alaihi wa Sallam) bermaksud menjelaskan, apa yang menurut pengikut okult Barat , yang mereka mencoba menjelaskan mengenai istilah tersebut sebagai ether, atau mungkin apa yang disebut dengan etheric atau astral planes. (Saya juga telah melihat usul penggunaannya menunjuk terhadap beberapa jenis plasma)
(Tidak perlu dikatakan, konsep-konsep seperti etheric plane dan astral plane yang tidak mempunyai arti dalam Sains modern, dan sejauh yang Saya ketahui, di luar Dirac, para ahli fisika telah meninggalkan spekulasi mereka mengenai keberadaan dari sebuah ether.)
Sumber Asal Jin
Jin dipikirkan sebagai makhluk yang secara normal bertempat tinggal dimana saja, nampaknya sangat beralasan bahwa kebanyakan asal mereka, dalam setiap anggapan yang sangat tidak jauh jaraknya dari kita, dan beberapa sarjana Muslim merasa khawatir terhadap penelitian di Barat baru-baru ini mengenai apa yang disebutnya sebagai "Fenomena UFO" dan sementara telah membayangkan terhadap hal itu dan menyimpulkannya, dan Saya kira yang sebenarnya - mungkin cara yang terbaik dari kita dapat memulainya dengan membuat visualisasi masalah ini dengan memikirkan mengenai Jin bahwa mereka sangat dekat dengan kita dan kadang-kadang juga pada waktu yang bersamaan sangat jauh dengan kita. Dengan kata lain, dalam beberapa dimensi lain, atau dalam kerangka ruang atau waktu, "disini", atau mungkin di dunia yang anti-materi di sini, atau mendiami disini seperti beberapa makhluk alam semesta, dibelakang kaca Alice, "sebuah kaca-alam semesta di sebelah lain Ruang Waktu - Space-Time Continuum" yang telah disimpan dengan cermatnya oleh para peneliti.
Namun, Qur'an tidak menjelaskan mengenai hal ini secara rinci, dan memang nampaknya sebagaimana yang dipikirkan, sangat mungkin bahwa beberapa dari jenis Jin dapat menyerupai dalam bentuk pisik sepenuhnya seperti apa yang kita sebut dengan ekstrateresterial, sementara jenis mereka yang lain semuanya dalam bentuk materi yang halus, dan hal ini sama dengan hasil yang beragam dari para peneliti UFO yang telah mencoba mengindikasikannya dengan memberikan istilah-istilah seperti "ultraterrestrial" atau "metaterrestrial" .
Dengan memikirkan gagasan-gagasan ini, kita mungkin harus mengingat seorang filosof Rusia, P.D. Ouspensky dengan teorinya mengenai kemungkinan keberadaan makhluk lain, yang lebih halus, tingkat materi yang terdiri dari elemen-elemen daftar susunan unsur kimia - Periodic Table - dari dunia kimia kita sendiri yang berulang-ulang - dan , bila Saya memahaminya dengan benar, berulangkali lebih dari satu kali, lebih dari satu tingkat. Penulisan awal Dr. Meade Layne di Amerika Serikat mengenai the "Dense Etheric World", ia mempertahankan bahwa wujud UFO dan pesawatnya awalnya dilahirkan di dalam pikiran. (Bukunya : The Coming of the Guardians, diterbitkan pada tahun 1958, sesungguhnya buku yang sangat penting dan mungkin pada suatu hari akan terbukti ). Beberapa jenis Jin yang baik hati mungkin menjadi "Wali" kita.
Terdapat hubungan yang dekat, atau beberapa kaitan nasib antara Jin dan Manusia nampaknya pasti, meskipun kebanyakan dari Jin adalah jahat, Setan, 4 walaupun kita yakin di dalam Qur'an bahwa sebagian dari jenis mereka adalah "baik" dan bisa selamat. Untuk hal ini dengan jelas dinyatakan bahwa Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diutus sebagai Rasul, baik kepada Manusia maupun kepada Jin, jadi dengan demikian, dalam Hari AKhir, segolongan dari Jin akan masuk Surga, sementara sebagian yang lainnya akan dijerumuskan ke dalam Neraka. Diungkapkannya kepada kita bahwa mereka adalah IBLIS, 5 Yang Paling Jahat (="SETAN") secara umum agak samar. Di dalam Qur'an, Iblis dengan pasti digambarkan sebagai seorang Jin, tetapi di beberapa tempat di dalam Qur'an ia juga digambarkan sebagai seorang Malaikat. (Yang pasti penjelasannya bahwa Iblis juga asalnya sebagai makhluk mulia, mempunyai status seperti Malaikat, yang kemudian membangkang melawan Tuhan dan namanya di dalam naskah-naskah Kristen disebut sebagai "Lucifer")
Selanjutnya pembahasan mengenai apa saja yang mereka kerjakan, namun hanya karakteristik atau ciri khas penting saja yang secara singkat akan dibeberkan disini. Ciri-ciri yang terpenting, sebagaimana disebutkan dalam daftar di bawah, merupakan kumpulan dari berbagai penulis Muslim dan sumber-sumber tradisional lainnya, dilakukan melalui konsultasi dengan mereka selama 15 tahun belakangan ini. Pembaca yang budiman dapat melihat adanya kesejajaran antara ciri khas wujud UFO yang dilaporkan dan dapat menarik kesumpulannya sendiri.
Karakter Utama Jin
  1. Dalam keadaan normal mereka tidak dapat dilihat oleh penglihatan manusia biasa.
  2. Mereka mampu membentuk dan menampakkan diri di dunia nyata. Mereka juga dapat menampakkan diri atau tidak menampakkan diri sesuai keinginanya.
  3. Mereka dapat merubah bentuk dan menampakkan diri dalam berbagai macam bentuk penyamaran, besar atau kecil. (sebagai contoh lihat: Ahmad Jamaludin's excellent report, A Wave of Small Humanoids in Malaysia in 1970 , in FSR Vol. 28, No. 5). Ahmad Jamaludin seorang muslim. ia tentu saja memahami apa yang sedang kita bicarakan.
  4. Mereka juga mampu menampakkan diri dalam bentuk berbagai binatang ( Yetis? Pumas? Loch Ness Monsters?) .
  5. Mereka adalah pendusta dan penipu, senang menipu, dan menyesatkan umat manusia dengan segala macam yang tidak masuk akal" (Sebagai contoh perhatikan kebanyakan kegiatan mereka penganut ilmu kebatinan/spiritualis seance - berhubungan dengan roh orang mati, dan juga "komunikasi" dengan wujud UFO dalam kasus-kasus close-encounter.)
  6. Mereka kecanduan menculik manusia. (Seorang Scotlandia, Robert Kirk, menulis "The Secret Commonwealth" tahun 1691, dengan jelas "mengetahui lebih banyak dan baik untuk kesehatannya", dan dibunuh oleh mereka.)
  7. Mereka suka menggoda manusia untuk melakukan hubungan seks dan menjadi penghubungnya, sebuah literatur Arab yang penuh dengan ceritera mengenai hubungan manusia dengan Jin "baik" maupun dengan Jin "tidak baik" . Bahkan juga terdapat sejumlah ceritera penting mengenai pertemuan secara kebetulan antara Jin "baik" dengan orang-orang Muslim yang shaleh. Sebagai contoh, buku yang berjudul Manaquib al-Arifin 6 di dalamnya terdapat sejumlah referensi penting mengenai kontak antara makhluk atas angin dengan Jalal al-Din Rumi, seorang puitis mistik besar, yang hidup dari tahun 1207 - 1273.

    (Saya seringkali kagum jenis Jin mana yang memperlihatkan diri di Brazilia kepada petani. Lihat tuilisan Saya ketiga pada "A. V. B.", Postscript to the Most Amazing Case of All , in FSR Vol. 11, No. 4, August 1965.)

    Dalam literatur Islam yang syah - dan hal ini tidak bisa dititikberatkan - keberadaan Jin seutuhnya selalu diterima, bahkan berdasarkan hukum sampai dengan hari ini, dan dalam juresprudensi Islam. Konsekuensi sepenuhnya yang tersirat terhadap keberadaannya sudah dipecahkan permasalahannya sejak lama sekali. Status hukumnya, dari berbagai aspek sudah didiskusikan dan diputuskan, sedangkan kemungkinan hubungan antara manusia dengan Jin - khususnya dalam hal perkawinan serta kepemilikan! - hal ini dikaji dengan sangat serius oleh para ahli fiqih, seperti telah dikonfirmasi oleh sumber Barat sebagai yang paling besar dan paling otoritatif, yaitu Ensiklopedia Islam.

    Ceritera-ceritera hubungan seks antara manusia dengan Jin selalu menarik perhatian pembaca-pembaca Arab, dan adalah penting dalam masalah ini untuk menyebutkan bahwa di dalam literatur Cina (di Cina, suku Han tidak beragama Islam - hanya sedikit dari penduduk minoritas di wilayah North-West dan Far West) di sana juga ada tradisi penting seperti ini yang menanti untuk diselidiki oleh para Ufologi.

    Katalog sastra besar Arab dikenal dengan nama Fihrist , 7 dikumpulkan dalam tahun 373 H (995M) oleh Muhammad bin Ishaq bin Abi Ya'qub al-Nadim al-Warraq al-Baghdadi, tidak kurang dari enam belas daftar karya yang mengupas tema ini. (Bandingkan juga dengan catatan pengikut Okult Eropa mengenai hubungan seks antara laki-laki (manusia) dengan wanita Sylphs, termasuk juga banyak catatan Kristen abad pertengahan yang berhubungan dengan Incubi and Succabae.)

    Banyak orang-orang yang berpikiran keBarat-baratan akan mencela semua pembicaraan mengenai Jin ini dengan argumen mereka yang lapuk bahwa bangsa Arab adalah "bangsa barbar". Baiklah, Saya akan menjelaskan bahwa dalam tahun 995 M, ketika Fihrist ditulis, peradaban Arab yang brilian tidak dapat dibandingkan ketinggiannya dengan yang lain di dunia, kecuali dengan Cina. Kristen dan Pencerahan Barat aslinya berhutang budi banyak kepada Islam melalui kontak (Perang Salib) sebelum Yunani belajar ke Barat. Sebagai sebuah kenyataan, banyak sekali filsafat dan literatur Yunani pertamakali sampai kepada kita , sama sekali tidak dalam bahasa Yunnani, tetapi dalam terjemahan bahasa Arab yang terjamin dari Cordoba dan Toledo di Spanyol dalam abad ke-10-11, dan ketika Muslim masih menguasai hampir seluruh wilayah Spanyol. Hanya baru beberapa abad yang lalu saja, terutama sekali sejak Revolusi Industri dan tumbuh berkembangnya Sains materialis modern, dimana Barat ketika itu sedang maju sedikit demi sedikit dalam bidang tersebut. Tetapi dalam abad ke-12 M Sains Muslim memegang peran utama, terutama sekali dalam bidang-bidang seperti Obat, Matematik dan Ilmu Astronomi, dan tidak sopan menganggap bahwa "superioritas" kita dewasa ini terhadap mereka merupakan sesuatu yang kekal.
  8. Kebiasaan para Jin suka menjewang manusia dan mereka diteleportasikan atau ditransportasikan, kemudian menurunkan mereka di sebuah tempat - bahkan jika mereka mau melakukannya, menurunkan ditempat lainnya lagi - yang jauh dari tempat di mana mereka di bawa, dan semua ini terjadi dalam " Sekejap mata" saja. (Lihat tulsan pertama Saya mengenai Teleportations, yang menceriterakan mengenai seorang serdadu Spanyol, yang pada tanggal 25 oktober 1593 secara tiba-tiba dipindahkan dari Manila, Filipina melewati Pasifik ke Meksiko. Dalam FSR Vol. 11, No. 2, 1965).
  9. Tradisi Arab menerangkan bahwa menurut sejarah yang diketahui, terdapat sedikit manusia tertentu yang memperoleh bantuan aneh, yaitu mereka "yang mempunyai ikatan dengan Jin" atau " mempunyai perjanjian dengan Jin" - sampai kepada tingkat seperti itu - para Jin memberikan kepada mereka apa yang kita kenal senagai "kekuatan luar Biasa" , yaitu kekuatan psychic powers. Konsekuensinya manusia-manusia ini menjadi dikenal sebagai wonder-workers, soothsayers - peramal, dan magicians - tukang sihir (Apakah tukang " sihir putih" atau "sihir hitam", tentunya tergantung kepada jenis Jin mana yang mereka mengadakan perjanjian)

    Sekali lagi, bandingkan tradisi Eropa mengenai orang-seorang yang diketahui bagaimana berkolaborasi dengan Kerajaan the Sylphs atau the Fairies . Sebagai contoh, terdapat kasus mengenai "working partnership", tidak kurang dari dua puluh tahun lalu, antara the Sylph dengan orang Paris, seorang dealer buku-buku kuno langka yang sangat sukses. The Sylph memberikan kontribusinya dengan berperan sebagai the "pengintai" dengan menemukan dimana dan kepunyaan siapa buku-buku yang jarang tersebut. Apa yang harus dilakukan oleh si dealer kemudian hanyalah mendatangani para pemilik buku dan menawarnya untuk dibeli.
  10. Bersama-sama dengan semua kegagahan yang diperlihatkan oleh Jin, akhirnya, sebuah kekuatan telepati yang sangat luar biasa dan kemampuan (menggunakan istilah yang sangat tua) seperti 'cast a glamour' - 'menjadikan kaya' terhadap manusia korbannya. Catatan-catatan kami mengenai UFO sudah penuh dengan bukti seperti ini.
Berapa banyak kejadian-kejadian yang kita lihat dewasa ini, pada tingkatan tertinggi dalam politik internasional, sebagaimana juga hubungan-hubungan yang dialami orang biasa, dapat dianggap berasal dari makhluk halus pengendali dan yang suka ikut campur dalam kehidupan kita sehari-hari, penuh dengan tipu muslihat dan sesungguhnya sebagai kekuatan-kekuatan yang tidak terlihat, dan hal ini merupakan alasan utama keadaan bahaya dimana manusia menemukan dirinya sendiri. Beberapa laporan terbaru dari para peneliti UFO mengenai isyarat terhadap rencana alien untuk memprovokasi perang di dunia dan mendorong the Gadarene Swine (umat manusia) ke dalam jurang yang dalam sekali.
Kristen hari ini, yang pada umumnya nampak hanya sedikit mempunyai rasa keingin tahuannya, dengan jelas mereka sangat berbahagia melewati hari-harinya dengan kejahilan yang total dari semua ini. Namun studi seksama kitab Perjanjian Baru (dan hanya dalam kitab asli berbahasa Yunani ) akan memperlihatkan dengan jelas bahwa tak satupun apa yang dikatakan di atas tidak diketahui, baik mengenai Guru dan Penyembuh Jesus dari Nazareth atau kepada para muridnya - terutama Paul. (Secara kebetulan, orang Kristen sebaiknya mengetahui bahwa di dalam Islam nama lengkap dan gelar Jesus dari Nazareth adalah Isa, Anak Maryam, Sabda Tuhan.
Jauh sebelum lahirnya agama Kristen dan Islam di dunia kita ini tentu saja ada Guru Agung (Utusan) lain yang mengerti dengan jelas keadaan dimana manusia menemukan dirinya sendiri. Salah seorang dari mereka adalah Zarathustra (Zoroaster) dalam peradaban Iran kuno Achaemenidae -- kira-kira 600 atau 700 tahun SM. Naskah besar agama yang ditinggalkan Zarathustra adalah AVESTA, yang menceriterakan kepada kita mengenai Kekuatan Jahat - Demonic Forces - yang disebut di bawah lapisan istilah AHRIMAN, Musuh Cahaya. Manusia dalam ajaran ini, dilihat sebagai sebuah ciptaan khusus ORMAZD, SPIRIT TERTINGGI, yang terkunci di dalam permusuhan permanen dengan AHRIMAN.
Jiwa manusia adalah obyek perang, dan manusia itu sendiri adalah tempat peperangannya. Dr. Rudolph Steiner
Dalam masa kita, mungkin tidak ada seorang guru yang dapat melihat dan memahami mengenai semua masalah ini dengan lebih jelas yaitu, seorang terkenal dari Austria, dialah Dr. Rudolf Steiner (1861-1925), penemu the Anthroposophical Society.
Sejak kecil sudah menjadi ahli ramal, Steiner melihat kepada dunia lain dan tingkat spiritnya serta melihat sangat jauh ke dalam hati manusia, tidak ada buku atau pengajaran yang begitu relevan seperti miliknya terhadap krisis yang melanda atas umat manusia sekarang ini. Kuliahnya sepanjang tahun 1917, sebagai contoh, memperlihatkan dengan jelas yang ia ramalkan, dimana dalam keseluruhan persoalan manusia, baik politik, sosial, dan militer yang muncul sebagai hasil dari kekejaman atau tirani negara polisi, yang tidak akan terelakkan lagi mengikuti jejak Revolusi Rusia, seperti dalam tahun yang sama ketika terjadi Kemunculan "Lady" yang tiba-tiba di Fatima. Ramalan Steiner mengenai apa yang akan terjadi di dunia secara keseluruhan, menurutnya sebagai akibat sains materialis yang menjadi tidak jelas: seperti pengembangan "tabung-reaksi" manusia, "rancang-bangun biologi" dan kengerian-kengerian lainnya; dengan sengaja menciptakan dan mengembangkan monster hidup; tanpa perasaan, tidak bertuhan, menururnkan derajat kemanusiaan, komputerisasi, robot, perbudakan dunia "1984" yang sekarang telah menjadi kenyataan..
Menurut Steiner, suatu babak penting luar biasa dalam mengatasinya secara tegas dalam kurun waktu tiga puluh tahunan terakhir abad ke-19 termasuk the Inner Planes - spirit level, antara Kekuatan AHRIMAN (istilah yang diambil dari Zarathustra) dengan KEKUATAN KEBENARAN - FORCES OF LIGHT. Hal ini yang dibelakang hari secara konvensional dikenal di Barat dalam Tradisi Kristen seperti Pengikut Michael - Cohorts of Michael. Steiner mengatakan bahwa perkelahian akan berakhir dengan sebuah kemenangan yang sempurna untuk Kekuatan Kebenaran, namun sebagai akibat dari perkelahian tersebut, sejumlah besar makhluk jahat yang kuat turun ke planet Bumi untuk membantu manusia pengikut Setan, sebagai konsekuensi kehadiran dan pengaruh mereka, maka saat ini kedua kekuatan tersebut saling berbenturan lebih kuat dibandingkan sebelumnya yang pernah terjadi, sehingga mengganggu terhadap prospek dan tujuan masa depan umat manusia.
Steiner memberitahukan kepada kita bahwa dalam tahun-tahun mendatang akan terjadi pergolakan-pergolakan yang luar biasa, selama terjadi proses pertempuran besar ini, peperangan sebenarnya akan dipindahkan KE DALAM SETIAP HATI MANUSIA. Lihat Rudolf Steiner: Der Sturz der Geister der Finsternis: (The Overthrow of the Spirits of Darkness), Series of Lectures, 1917. (Tersedia hanya di dalam bahasa Jerman.)
Sasaran dari Kekuatan Jahat - Forces of Darkness adalah untuk mengambil alih arus perubahan manusia, kemudian digabungkannya, (antara yang baik dan yang jahat), dan untuk mengalihkan umat manusia dari pengembangan evolusioner "yang yang sudah direncanakannya". Hasil akhir dari penggabungan ini akan melahirkan makhluk baru (dalam pola pikirnya) dengan kualitas yang kebaikannya telah sirna.
Manusia modern yang congkak dari Pop Age, "Bercelana Kera tapi tak berekor" seperti disebut Darwin, tentu saja tidak menganggap ada gunanya untuk semua jenis "sampah" semacam ini, padahal sudah tak terhitung jumlahnya dari manusia yang telah membuang semua kepercayaannya ditengah-tengah keberadaan Setan, ke luar dari kepercayaannya terhadap Kekuatan Yang Maha Besar yang memerintah Alam Semesta ini.
(- Manusia modern yang canggih dewasa ini mengetahui bahwa dunia itu tidak diciptakan oleh Tuhan, tapi oleh Karl Marx. Dan mereka mengetahui bahwa Lenin dan para penggantinya adalah para nabinya.)
Ada sebuah kutipan catatan pendek yang menyenangkan dalam CS. Lewis Screwtape Letters, di mana Setan Senior, berbicara kepada seorang anak buahnya dengan membuat sebuah komentar sangat penting: "tentu saja, kemenangan terbesar kita adalah fakta bahwa semua orang TAHU kita tidak ada." (Atau kata-kata untuk pengaruh tersebut.)
Demikian terjadi juga hal yang sama, dimana mayoritas umat manusia MENGETAHUI bahwa Jin dan UFO serta wujud UFO tidak ada. Dan apa manfaat baiknya UFO !
Tetapi bagaimana akibatnya jika Homo Sap (yang disebut, dirinya sendiri) berada dalam beberapa tekanan besar di masa mendatang yang sudah dekat? Lalu apa?
Dengan majunya sains baru-baru ini, manusia telah dengan cepat menjadi sadar akan keluasan dari Cosmos dan kemungkinan bahwa di luar sana eksis dunia fisik lain yang tidak terhitung jumlanya yang dihuni oleh mahluk cerdas, beberapa diantaranya, untuk kita ketahui semuanya, mungkin (seperti kita semua sangat mengharapkannya) serupa dengan manusia, dengan rasa kita dan nilai-nilai kita, harapan kita dan ketakutan kita.
Adalah wajar bahwa beberapa di antara kita, mensurvei kebuntuan diri kita sendiri, mungkin digoda untuk melihat bintang-bintang dalam harapan, bahwa seseorang yang lebih bijaksana dibanding kita akan tiba suatu hari dari sana dan memberikan kepada kita semua jawaban yang gampang
Jika di dalam kisah kuno ada kebenaran bahwa penduduk di Magonia, tidak seperti orang, tidak memiliki kemungkinan mengembangkan jiwa abadi, oleh karena itu ingin memperolehnya dengan melalui perkawinan dengan kita, bercampur cara hidup mereka dengan milik kita, saat yang mana dapat lebih menguntungkan mereka untuk meraih tujuannya dibanding sekarang?
Tidakkah Anda bisa mendengar pesan dari Kapten mereka?
- " Kami datang dari Tau Ceti, dan kami datang untuk menyelamatkan Anda serta menunjukkan jalan keluar dari permasalahan yang Anda hadapi. Kita akan melepaskan Anda dari kesulitan!"
(Catatan penerjemah: Menurut seorang "Raja Jin" dari Bandung, begitu media menyebutnya pada tahun 80-an, jenis Jin tidak terhitung jumlahnya, sepanjang pengalamannya bergelut dengan dunia Jin dzalim (Q.S..72:11), sudah diketahui terdapat lebih dari 260-an "marga" Jin, yang paling jahat dan hebat dari mereka adalah "marga" Lusifar atau Lucifer, semua "marga" berada di bawah kekuasaannya. Sebagai ilustrasi, beberapa marga Jin yang berperan dalam ilmu sihir yang bekerjasama dengan para dukun a.l. adalah marga Sahir, Mantera dan Tuluh,. dsb).


terjemahan tulisan di atas diambil dari http://www.conspiracyarchive.com/, tulisan lengkap dengan refrensi dari:
original source: Flying Saucer Review, Vol. 29, No. 5
Article reproduced on UFOINFO with the permission of Gordon Creighton and Flying Saucer Review .
Flying Saucer Review, PO Box 162, High Wycombe, Bucks, HP13 5DZ, England

Jin Dari Sudut Pandang Ilmiah

(The Jinn from a Scientific(?) Viewpoint)
Oleh: Chris Line FSR
Consultant Flying Saucer Review
Vol.33, No.3 September Quarter, 1988
Diskusi mengenai wujud alami dari sosok Jin, serta kegiatan penampakkan mereka dalam bentuk UFO dan bentuk-bentuk medium lainnya.
Berikut adalah asumsi dalam sudut pandang yang menekankan bahwa Jin merupakan makhluk hidup yang mendiami sebuah tempat yang pararel dengan manusia, akan tetapi karena eksistensi mereka berada pada angka getaran yang berbeda, maka mereka tidak secara normal nampak kepada kita atau dapat dideteksi oleh kita.
Meskipun mereka tidak nampak, namun ketika terjadi penampakkan seperti UFO atau kejadian-kejadianmedium lainnya, mereka seringkali merubah dirinya dalam bentuk sebuah energi yang dapat kita ukur - dan inilah apa yang disebut dengan istilah elektromagnetik spektrum.
Tulisan ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan (1): akibat-akibat yang dapat diobservasi yang berhubungan dengan penampakkan UFO serta dengan kejadian-kejadian psikis; (2)tradisi kearifan "ilmu klenik atau perdukunan"; dan (3)ilmu pengetahuan kontemporer.
Kami memulai pembahasan masalah ini dengan tradisi Islam, khususnya menggunakan Al-Qur'an yang di dalamnya mengandung beberapa informasi mengenai sifat-sifat metafisik, bagian yang menjelaskan Jin. Bahan-bahan kajian ini merupakan ringkasan tulisan Gordon Creighton yang berjudul "A Brief Account of the True Nature of the UFO Entities", pertamakali diterbitkan dalam FSR 29/1 (Oktober 1983) dan dicetak ulang dalam FSR 33/3 (September 1988).
Jin dan sinar infra-merah
Dalam tulisan tersebut, Jin dilukiskan berwujud sebagai ""unsur api". atau "api yang menyala-nyala tidak berasap" , atau "api yang sangat panas tanpa asap".
Dalam tulisan yang sama Editor melukiskan MALAIKAT (menurut al-Qur'an) berbentuk cahaya. Karena mereka pada umumnya tidak nampak kepada kita, dan juga untuk alasan-alsan yang akan Saya sampaikan kemudian, Saya menyatakan bahwa badan Malaikat berupa energi yang tidak nampak yang merupakan kebalikan dari dasar spektrum, yaitu ultra-violet.
Sebelum Saya terlibat ke dalam teknis diskusi, Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa masih ada buku Islam yang terkenal yang juga secara ekstensif membahas tetangga kita yang tidak kelihatan ini. Orang akan menyebutnya buku tersebut sebagai buku panduan manusia untuk berinteraksi dengan Jin. Dan judul buku tersebut adalah "SERIBU SATU MALAM, atau ARABIAN NIGHTS"
Mengapa UFO Menampakkan Diri Secara Besar-besaran Pada Tahun 1947?
Salah satu masalah yang paling gencar ditanyakan dalam bidang UFO adalah: "Mengapa UFO mulai menampakkan diri dalam jumlah besar sekitar tahun 1947 dan sesudahnya?"
Meskipun tidak diragukan banyak UFO yang terlihat sebelum tahun 1947, namun nampaknya sesuatu telah memprovokasi peningkatan aktivitas mereka, meningkatnya penampakkan mereka pada waktu itu.
Baiklah, sekarang sebuah jawaban menarik atas masalah yang dipertanyakan yang jawabannya sudah disajikan oleh teman kita dari Selandia Baru, Trevor James Constable di dalam bukunya yang kedua berjudul, "The Cosmic Pulse of Life", dimana ia menyatakan bahwa UFO mulai menampakkan dirinya dalam jumlah yang banyak ketika manusia mulai menggunakan Radar. Atau - UFO mulai menampakkan dirinya sekitar waktu itu ketika manusia mulai memenuhi atmosfir Bumi dengan radiasi microwave.
Sejak penggunaan Radar menjadi sesuatu hal yang biasa di seluruh dunia segera setelah berakhirnya Perang Dunia II, waktunya bersamaan, dan jika kita perhatikan mengenai sifat-sifat Radar - mengingat bahwa Jin memiliki badan halus berupa sinar infra-merah - kemudian tentu saja merupakan alasan yang tepat bagi mereka untuk menjadi prihatin.
Radiasi Microwave berada di bawah infra-merah dalam spektrum elektromagnetik (yaitu di atas gelombang Radio) - namun ketika kita mengarahkan microwavekedalam atmosfir Bumi mungkin hal tu sangat mengacaukan atau mengganggu badan halus Jintermasukmedia dimana mereka hidupserta tempat tinggal mereka.


Bagaimana Jin Menampakkan Diri
Dalam litelatur Islam dinyatakan bahwa Jin diberi kemampuan oleh Allah Azza wa Jalla untuk menampakkan diri atau menghilang. Hal ini menyiratkan tiga hal: (1)Mereka mengendalikan materi yang kita anggap sebagai "realitas keseharian"; (2)Mereka mengendalikan terhadap aspek-aspek tertentu dari jiwa kepunyaan kita, dan dapat menciptakan di dalam diri kita pengalaman materi yang subyektif; (3)Mereka dapat menciptakan ilusi dari sifat-sifat eksternal dan sangat realistis seperti kita menciptakan hologram. Adalah mungkin bahwa sugesti terakhir ini termasuk yang pertama.
Alasan untuk hal ini sebagai berikut:


Sebuah Cetak Biru Untuk Semua Materi?
Berbagai peneliti terdepan dari fisika nuklir (yaitu Paul Davis) dan juga dalam bidang medis (yaitu Harry Oldfield) berspekulasi bahwa di sana terdapat sejenis cetak biru untuk jasmanai ruhani dan jasmani materi - hal ini mungkin sebuah elektro-magnetik dalam bentuk pola-pola geometris dari molekul-molekul atau atom-atom atau hologram yang memerintahkan kepada atom molekul apa yang harus dilakukan dan kemana mereka harus pergi.
Alasan untuk jenis spekulasi ini adalah bahwa ilmu pengetahuan dewasa ini dalam sistem kontrol alamiah tidak dapat menjelaskan tingkat spesialisasinya yang banyak memperlihatkan atom/molekul/sel.
Misteri "Tabrakan Piring Terbang"
Andaikata Jin mampu membangun dan merusak cetak biru elektronik, dan andaikata lebih jauh lagi bahwa segera setelah disediakan sebuah cetak biru maka mereka akan menarikdari lingkungan kita, mineral-mineral yang diperlukan, gas dlsb, dalam rangka membuat bentuk fisik yang sesuai.
Hal ini akan memberikan sebuah penjelasan untuk realitas fisik mengenai tabrakan piring terbang, yang sementara ini masih mepertimbangkannya bahwa mereka sebenarnya berasal dari ether.
Jin Dapat Hidup Dalam Dua Alam?
Dalam menetapkan perilaku yang cerdas kepada Jin, haruslah diterima bahwa mereka sedikitnya mempunyai dua buah fungsi penampakkan - yaitu (1) badan berupa energi elektromagnetik, dan (2) ruh dari jenis energi yang halus. Hal ini mungkin yang disebut dengan "etheric", atau mungkin "astral' dalam Tradisi Okult Barat. Alasan mengapa Saya tidak yakin mengenai istilah ini karena istilah "etheric" sebagaimana digunakan, merupakan sebuah istilah tradisional, deskripsi empiris di dalam lingkungan elektromagnetik yang mengelilingi kita. Namun demikian kejiwaan Jin lebih sesuai disebut dengan "Setingkat Astral"
Disini Saya berpikir adalah perlu untuk menjernihkan kesalah-pahaman yang seringkali terjadi sehubungan dengan istilah "Ether" atau "Etheric".
Alam Ether
Di dalam Tradisi Okult Barat, "Etheric" digambarkan sebagai bagian yang paling dalam dari sebuah rangkaian "pembalut" disekeliling Bumi, menembus jauh ke kedalaman Planet, dan mencapai kepada ketinggian tertentu di dalam Atmosfir. Lebih tinggi di atas Atmosfir adalah "Astral";7) di atasnya lagi adalah "Mental"8) - dan seterusnya, tergantung kepada terminologi mana yang Anda ingin gunakan.
Dalam batas tertentu satu tingkat yang tak nampak harus lebih ekspansif - itu sesungguhnya adalah antarplanet. (Mungkin inilah yang disebut dengan Tingkat "Spiritual" atau "Casual")
Penggunaan kata "Ether" lainnya yang bertentangan dengan penggunaan dalam metoda okult, menggunakannya dalam rangka menjelaskan medium interplanet.9). Penterapan ini pernah dilakukan sampai akhir abad ke-19 oleh para ahli perbintangan dan filosof, akan tetapi sebagaimana telah Saya jelaskan di atas, medium "antarplanet" dalam istilah okult mungkin disebut dengan Tingkat "Casual" atau "Spiritual".
Trevor Constable's "They Live in the Sky"
Oleh karena itu dapat timbul masalah, seperti dalam buku pertama Trevor J. Constable
berjudul "They Live in the Sky" dimana (kelihatannya berguna) melakukan kontak dengan entitas dimana mereka menjelaskannya sendiri sebagai "makhluk dari interplanet Etheric" Kemudian di dalam buku yang sama, mereka bertanggungjawab dalam menjaga Mr. Constable dari serangan yang dilakukan oleh entitas yang tak nampak yang tingkatannya lebih rendah, Saya menyebutnya "Etheric", menggunakan istilah okult yang menunjuk kepada "band-pembalut" yang tidak kelihatan yang paling dekat kepada Bumi.
Oleh karena itu perlu dicatat bahwa setiap referensi di dalam tulisan ini berpegang kepada istilah yang dipakai dalam Tradisi Okult Barat.
Setelah menyajikan pokok-pokok pemikiran mengenai sifat alami Jin, Saya sekarang akan memasukkan beberapa contoh yang membenarkan dari bidang Penelitian Psychical (Kemampuan mengolah mental yang luar biasa)
Perubahan Temperatur danPenomena Medium
Di dalam kejadian "pengalaman Hantu" yang khas adalahperubahan dalamtemperatur yang seringkali terjadi disekelilingnya, atau mendahului penampakkan Hantu.
Sepanjang pengetahuan Saya, pengalaman kepanasan adalah secara langsung berkaitan dengan berkumpulnya sejumlah sinar Infra-merah, kemudian jika seorang Hantu diciptakan dengan memusatkan atau merubah dengan cara melokalisir elektro-magnetik energi, seseorang akan mengira terjadi penurunantingkat sinar Infra-merah di sana (dan mungkin saja frekuensi lain) di sekitar Hantu - karena hal itu terjadi penurunan temperatur?
Matthew Manning
Matthew Manning seorang medium orang Inggris, menjelaskan di dalam bukunya ""The Link" bagaimana sewaktu ia tidur di asrama boarding school terjadi aktifitas "poltergeist - roh jahat". Dalam kejadian tersebut sebuah lingkaran besar berwarna merah muncul di dinding, kemudian menjadi sangat panas. Hal ini - ternyata merupakan cara untuk menarik perhatian yang digunakan oleh arwah gentayangan seorang gadis yang meninggal lima puluh tahun lalu sebagai akibat kejadian tragis.
Kesimpulannya jelas bahwa lingkaran merah yang menjadi panas (sangat panas, orang kuatir terjadi kebakaran) merupakan sebuah konsentrasi dari sinar Infra-merah.
"Fotografi Medium"
Pada masa lalu banyak foto-foto yang mengabadikan medium dan paranormal. Banyak diantaranya palsu. Namun ada sebagian yang dapat dibuktikan keasliannya. Dalam bukunya yang berjudul "Beyond the Spectrum", Cyril Permutt melakukan survei terhadap foto-foto tersebut dan ia menjelaskan teknik yang diperlukan untuk mengamankan foto-foto medium paranormal jenis ini. Ia menemukan bahwa hasil terbaik yang aman adalah dengan menggunakan sinar Infra-merah, dan hal ini lagi-lagi nampaknya menegaskan sebuah teori yang akan Saya kemukakan dalam paragraf berikut.
Atmosfir Bumi
Mengikuti ide bahwa terdapat berbagai jenis Kehidupan di dunia yang tak nampak disekitar Bumi, dan juga mengikuti pemikiran bahwa mereka mungkin terhubungkan dengan energi elekromaghnetik, Saya memulai untuk melakukan investigasi terhadap Atmosfir Bumi dan susunan praktisnya.
Menempatkannya dalam bentuk yang disederhanakan, nampaknya Radiasi Energi Tinggi (Sinar Kosmis dll) dari Matahari, menembus langsung ke dalam atmosfir Bumi dan diserap oleh Bumi yang dipancarkan kembali sebagai sinar Infra-merah, Radiasi yang menghasilkan kehangatan yang kita rasakan. Sinar Infra-merah tetap tinggal di bagian bawah Atmosfir awan dan Ionosphere (Lapisan Ozon) dari mana ia dipantulkan.
Makhluk "Sinar Infra-merah" dapat menghuni di kedalaman Bumi!
Gelombang rendah sinar Infra-merah menmebus ke kedalaman Bumi. Konsekuensinya, bila makhluk berbadan halus dengan gelombang rendah sinar Infra-merah yangdapat hidup di kedalaman Bumi, kemudian menyebar ke seluruh bagian dan hal ini apa yang kita anggap sebagai materi benda padat.
Ionosphere - fungsi lainnya: ini merupakan pantulan dari Ultra-Violet yang datang dari Matahari dan karenanya mengurangi jumlah yang sampai kepada kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa di atas Lapisan Ozon secara komparatif terdapat Ultra-Violet bermutu tinggi dan Infra-merah yang bermutu rendah, sementara di bawah Lapisan Ozon terdapat banyak Infra-merah, namun secara komparatif sedikit jumlah Ultra-Violet.
Malaikat Tinggal dalam Ultra-Violet
Jika kita mengambil penjelasan Islam bahwa badan MALAIKAT terdiri daricahaya, dan jika menganggap bahwa Malaikat berasal dari bahan yang ringan dan halus dari bagian spektrum (yaitu Ultra-Violet), maka kemudian kita punya sebuah penjelasan untuk pendapat tradisi kuno yang menyatakan bahwa Malaikat "tinggal di awan", yaitu di atas Lapisan Ozon, dimana berlaku Ultra-Violet.
Makhluk tingkat-rendah mendiami Infra-merah
Oleh karena itu mengapa Saya curiga, Cyril Permutt, pengarang buku "Beyond the Spectrum", lebih berhasil dengan fotografi infra-merahnya, sejak kita manusia tinggal di dalam Etheric yang didominasi oleh Infra-merah. Harus secara komparatif bahwa jarang the "FORCES OF LIGHT" turun dan menolong dalam kehidupan kita. Dan tentu saja sebaliknya, kebanyakan "pengalaman-pengalaman Hantu" terjadi dalam kegelapan atau di tempat-tempat gelap, dimana "Forces of Light" (Ultra-Violet) jauh dari kita.
Dari sudut pandang "okult" sebagaimana diberikan di Barat juga dalam Tradisi Timur, mungkin batas tertinggi apa yang disebut dengan "Etheric Plane" adalah Lapisan Ozon (Ionosphere), yang di atas dan di bawahnya terdapat keberadaan "Astral".
Menurut tradisi bahwa makhluk yang tak nampak berasal dari wilayah yang berbeda di dalam Ether ( yaitu Dimensi Etheric) dapat dijelaskan melalui berbagai frekuensi Infra-merah: seperti Dimensi Etheric sekitar 1012 Hz, dan yang Etheric Lembut mendekati 1014Hz, yang nampaknya menyatakan secara tak langsung bahwa disana harus ada frekuensi tinggi yang sesuai melalui bagian bawah Atmosfir, frekuensi yang meningkat di atas ketinggian permukaan Bumi. (Apakah hal ini fakta atau bukan tetap harus diperhatikan).
Dalam hal ini Saya ingin membuat jelas permasalahannya, sedang hal itu mungkin energi elektro-magnetik adalah medium dari Etheric, dan hal itupun kemungkinannya pun sama bahwa eketromagnetisme berinteraksi dengan energi lembut yang tidak lain adalah medium Etheric yang sebenarnya, akan tetapi berinteraksinya dengan cara seperti itu menyerupai sebuah stain atau indikator, memperlihatkan bentuk daripada Etheric/Medium energi yang tak nampak.
Baron von Reichenbach
llmuwan Jerman Baron von Reichenbach menulis pada akhir abad lalu mengenai apa yang dia sebutnya sebagai "the Odic Force", nampak kepada orang yang sensitif, dan berasal dari setiap bagian sifat-sifat sebuah kristal, salah satu bagiannya OD POSITIVE (merah dan hangat), dan bagian lainnya menghasilkan OD NEGATIVE (biru muda dan sejuk). Apakah kedua OD tersebut Infra-merah dan Ultra-Violet?
Trevor J. Constable menyatakan bahwa jika seseorang memandang melalui sebuah penapis merah pada siang hari biasa untuk beberapa lama dan kemudian melihat kepada makhluk hidup tanpa menggunakan filter, maka aura dari benda-benda tersebut menjadi nampak untuk jangka waktu yang pendek. Mungkin informasi ini aslinya berasal dari DR. W.J. Kilner, seorang Inggris yang berkarya dalam awal abad ini pada bidang aura manusia dengan menggunakan filter magenta. Sekarang, jika mata mengakomodasikan dengan cara yang sama sebagaimana indera-indera lain melakukannya, kemudian setelah melihat melalui filter merah, maka hal itu akan mulai menera-ulang jarak visual, ambillah merah seperti lazimnya biru muda (atau langit pada siang hari). Oleh karena itu, ketika filter dipindahkan, jarak yang lazim untuk sesaat meluas turun kepada Infra-merah.
Kecakapan Seorang Waskita (Clairvoyant)
Gagasan yang terakhir ini memberikan perhatian yang menarik berupa penjelasan untuk para medium seperti ahli Antropologi Dr. Rudolf Steiner, yang mampu melihat ke dalam Alam Ruh. Andaikata hal itu untuk alasan-alasan pengecualian fisiologi (atau mungkin hanya pemrograman mental) mereka mampu mempersepsikan jarak frekuensi yang lebih besar daripada biasanya dan andaikata dapat melihat ke dalam alam Infra-merah dan UltraViolet?
Konklusi
Kesimpulannya, Saya ingin menyampaikan beberapa poin untuk perhatian:
Manusia mencemari baik terhadap dunia materi maupun yang halus?
Sejak Revolusi Industri yang dipicu oleh Rasionalisme abad ke-19, kehidupan kita telah teracuni dan terganggu oleh jenis makhluk lain di planet ini. Mungkin dengan memanfaatkan dan penggunaan elektromagnetisme secara massal, kita sekarang mulai ke arah yang lebih jauh, yaitu meracuni dan mengganggu segala jenis makhluk yang menempati alam halus di Planet ini?
Jika demikian, mengherankan bahwa banyak diantara merekabermusuhan terhadap kita?
Saya melihat tidak ada alasan untuk mempertimbangkan kerajaan yang tak nampak itu - yaitu the Lower Etheric" - yang bagaimanapun juga berbeda dari Kerajaan Binatang dimana kita tinggal di dalamnya. Beberapa ekor binatang disini menyukai kita, manusia. Beberapa diantara merekatidak senang kepada kita. Dan beberapa tidak berbahaya dan objektif.

NOTES REFERENCES (BY EDITOR, FSR)
(1). "Min nari al-samumi
(2). Min marijin min narin
(Incidentally, one very highly-placed British-trained Arab doctor, Dr Adil Mosa Al-Nahhas, MB, Chb (Baghdad), MSc (London), who was educated and trained at London University and St Bartholomew's Hospital, London, and who in 1984 was the Head of the Department of Nuclear Medicine, in the Institute of Radiology Nuclear Medicine, Aliwiya, Baghdad, Iraq, had this to say in a letter to me about the UFOs and the "JINNS" dated March 22, 1984, and which I subsequently published on page iii of FSR Vol.29, No.4 (1984).
"Regarding the explanation of the verse from the Holy Qur'an which you quoted on page 8 of FSR Vol.28, No.6, I could not find in any of my reference sources a better explanation for the UFOs than yours. The sources all speak of some sort of 'smokeless fire, a pure flame which penetrates even the orifices of the skin and which kills!'"
(In further private correspondence with me, Dr Al-Nahhas, who has long been a subscriber to FSR, agreed with me that maybe plasma, or something of the nature of plasma, may be involved. At any rate - something - as he says, that is not yet known in our modern Science.)
Apropos of this matter of the "Islamic theory about UFOs", it is to be noted that, in the new and enlarged 1989 edition of her very important book "The Tujunga Canyon Contacts" (first published in 1980. See her article "Can We Battle These Entities?", in FSR 33/3, 1988), Ann Druffel, FSR Consultant and Contributing Editor to MUFON UFO JOURNAL, has shown herself to be the only person in the Western world who has had the guts to state that she thinks the "Jinn Theory" may very likely be right. (Several other leading "Ufologists" have written privately to me to say that they too think there "might be something in it". Not one of them has had the guts to say so publicly).
On page 285 of the new paperback edition of the "Tujunga Canyon Contacts", Ann Druffel discusses the "underground denunciation, slowly increasing to diatribe, directed against FSR, mainly by English researchers who disagree violently with Creighton".
Some of my correspondents seem to think that this deluge of venom is directed at me "because I am a Muslim"(!). I don't happen to be a Muslim. I have been a student of Hindu Vedanta and of Buddhism for almost 50 years. And I happen to detest a great deal of modern Islam, and the modern Ayatollahs, for their cruelty and bigotry and sub-human intolerance, in which they are even far worse than the Christians have ever been. (And that is saying something!)
The reason for the hate-FSR campaign is far simpler and far easier to find than that. It is:-
In the seven years since I took over the editorship, FSR has not foundered without trace, as they all hoped it would. Several of the venom-bags even wrote to me at the outset giving me details of how they intended to bring this about. The objection to me is in any case not based on any "religious" grounds, since none of these individuals is remotely "religious", as their conduct proves. (On the other hand, had I been a Commie, like some of them, things would no doubt have been very different.)
(3). While the Qur'an has several express references to the fact that the physical body of man is made of "soil", or "clay", or "loam", as it is rendered by various translators, and that the bodies of the Jinn are of "smokeless fire" or "smokeless flame", as already stated, the description of the bodies of the Angels (Malak, pl. Malayikat) as consisting of "light" (nur) is not to be found - so far as I can see - within the Qur'an itself, but in the body of traditional notes and references known as the Hadith.
(4). The Thousand Nights And One Night (Alf Layla wa-Layla).
(5). We should not overlook the claim, which has been repeatedly voiced, and appears to be well-founded, that curiously enough - it was the Americans' radar which brought about the malfunctioning and resultant crashes of the first discs in 1947 and 1948!
(6). My friend Harry Oldfield, the British pioneer in Electrocrystal Therapy, has made a remarkable impact upon the medical profession and the hospitals in recent years. With his books and articles and his School of Electrocrystal Therapy, and his many journeys overseas to demonstrate and to lecture, he has really "started something", and that "something" deserves attention.
See: The Dark Side of the Brain: Major Discoveries In The Use of Kirlian Photography and Electrocrystal Therapy, , by Harry Oldfield and Roger Coghill. (Element Books, 1988)
(7). It seems difficult to establish when this term "astral" was first employed by Western mystics and occultists. Interestingly enough, however, it is a fact that away back in the earliest Sanskrit literature of 2,000 years ago, there is a philosophical or metaphysical term, "Akasha", which may possibly encompass both "astral" and "etheric". And it is also a highly interesting fact that, when the British scholars in the 19th century set about translating India's great classical texts into English and making the richness of Vedanta known to the world, they cast around for a long time in search of a good rendering for "Akasha", and finally they plumped for the words "Ether" and "Etheric". According to the ancient Hindu philosophy and cosmology, "Akasha" is in fact one of the seven recognized states of matter. Whereas we in the West perceive and recognize "matter" in three forms - solid, liquid, and gaseous - the ancient Hindu writers state emphatically that there is also "Ether" ("Akasha"), and that there is not merely one form of Ether, but four different levels of it, thus giving a total of seven levels on which existence is possible.
During the 19th century the hypothesis of the existence of the Ether (from the classical Greek word for the upper atmosphere) as a substance filling all space, inclusive of those volumes occupied by ordinary matter, and serving to transmit those forces (gravitational, electric, magnetic) which one material object exerts on another located at a distance, seems to have been accepted by all competent Western scientific authorities, although there was, of course, diversity of opinion as to the Ether's possible properties. So far, then, one might have said that this Western concept of the all-pervading Ether corresponded very largely and very neatly to the old Hindu idea. By 1850 the concept of the existence of the Ether appeared to have triumphed, but the failure of the famous Michelson-Morley Experiment in 1881 dealt it a fatal blow, and by 1900 it seems that no Western scientists any longer believed in it. Nevertheless I recall that by the 1920's, so important a scientist as Paul Dirac, who died only recently, was expressing most emphatically his conviction that "we would have to return to the Ether Theory".
So - who knows? Maybe the ancient Hindus were right after all!
(8) and (9). What is called the "Mental Level" in Western philosophical, religious, and "occult" speculations corresponds very exactly with the level of what is called in Sanskrit "Manas", MIND, cognate with the Latin word MENS. In the Hindu scheme of things this was another one of the seven levels of which the Universe is constructed.
(10) and (17). Trevor James Constable, a New Zealander by birth, was serving as the Radio Officer aboard the huge British luxury liner RMS Queen Mary in the years immediately following World War II. And our Editor of that time, Waveney Girvan, published the first article by Trevor James (the pen-name being used then by Constable) in FSR Vol. 5 No. 6 (Nov/Dec. 1959), under the title "Saucers And Psychism".
Subsequent articles were "Scientists, Contactees Equilibrium" FSR Vol. 6, No. 1 (Jan./Feb. 1960); "Space Animals - A Fact of Life", in FSR Vol. 6 No. 4 (July/Aug. 1960); "Get Off The Defensive" in FSR Vol. 6, No. 5 (Sept./Oct. 1960); "The Case For Contact", in FSR Vol. 7 No. 6 (Nov./Dec. 1961) and Vol. 8 No. 1 (Jan./Feb. 1962); "Ufology: Something More Than A Science", in FSR Vol. 8 No. 4 (July/Aug. 1962).
Naturally, Trevor James Constable's claims to have made Infra-red photographs of some mysterious and unknown forces or energies or even craft or living beings (some of the photos look, as Constable says, merely "two-dimensional") have been received with total suspicion by not only all scientists, but also by all laymen who cling to the purely materialistic explanation for everything. I regret that I lack the necessary knowledge required to say more about it. But I will state most emphatically my complete confidence that Robert James Constable is no trickster, but, more likely, a great pioneer. (As such, he cannot expect to be treated any better than his remarkable contemporary, Dr Wilhelm Reich, who had the misfortune to re-discover - as Constable has done - some of the things that the great German scientist Baron Karl von Reichenbach (1788-1869) had been investigating. Though pilloried then and forgotten today, Karl von Reichenbach at least did not die t the stake or on the scaffold, as so many pioneers have done. But Dr Wilhelm Reich did. He died in 1957 as the result of incarceration in a United States prison, and because he had discovered too much. Such a termination of life is called murder. And justly so.)
(11). They Live In The Sky!", by Trevor James, appeared in 1958, when he was 26 years old, and was his first book. It only underwent two impressions and the photographs in the first were much better and clearer than the second. The brave sponsor and publisher of this "uncomfortable" book was Dr Franklin Thomas, and there were plenty who felt no surprise when they learned that Dr Thomas had died very soon after its appearance. Trevor James Constable's second, and far better known, book, is "The Cosmic Pulse Of Life", published in 1978 by the Merlin Press. It discusses at length the ideas of Dr Rudolf Steiner and Dr Wilhelm Reich and likewise the hounding and persecution of another equally important pioneer investigator of "unpopular" subjects, Dr Ruth Drown, who was also "legally murdered".
(12). The young British paragnost, Matthew Manning (born 1956) has obliged not a few doctors and scientists to take "psychic phenomena" seriously. In June 1974 he was the subject of extensive tests and experiments on Toronto. Twenty-one leading scientists, among them Britain's Nobel Prize Winner in Physics Prof. Dr Brian Josephson, and Dr George Owen, examined Matthew and his abilities, and having done so they at once stated publicly that he was probably the most gifted psychic in the western world. The scientists' discovery in Matthew of an entirely new brainwave pattern has set a milestone in psychical research. With his three books and numerous lectures and cassettes and many TV and radio appearances, Matthew Manning has become known to most households in Britain and many overseas. He is also a healer with many remarkable successes to his credit, and there are cases of people, formerly gravely ill, who have been cured simply by listening to his tapes.
(13). His main writings are:-
1. "The Link: The Extraordinary Gifts of a Teenage Psychic". (Pub. By Colin Smythe, London, 1978.)
2. "In the Minds of Millions". (Pub. W.H. Allen, London, 1977.)
3. "The Strangers". (Pub. W.H. Allen, London, 1978.)
(14). Cyril Permutt; "Beyond The Spectrum". (Pub. Patrick Stevens, 1983.)
(15). The ANGELS. See under (3) above.
(16). BARON VON REICHENBACH (1788-1869). A remarkable pioneering German scientist, who, like so many others whom we have mentioned, had the misfortune to be born far ahead of his time. There is a mysterious vital force or energy that permeates all Nature. It is bluish in colour. It can be demonstrated visually, by heat, and by electrical charge, in plants, animals and human beings. It may well be the most important Force in the Universe. But it has one strange and perplexing characteristic: it can only be perceived by individuals of great sensitivity under careful guidance by sympathetic scientists. In other words, it is in the same predicament as the study of telepathy, clairvoyance, and other subjects of Parapsychology. Baron von Reichenbach was not the first human to have stumbled upon this mysterious force, to which he gave the name of OD. Two thousand years ago and more, the sages and gurus of India knew all about it. And they had a name for it. They called it PRANA (the Life Principle). It was also the Vis Medicatrix Naturae (Healing Power of Nature) of Hippocrates in the days of ancient Greece. It has been rediscovered many times, and continues to pop up, as the Mana of the Polynesians; the Telesma of Hermes Trismegistus; the Pneuma of Galen and the Greek Stoics and others; the Astral Light of the Kabbalists; the Spiritus of Fludd, and the Magnetic Fluid of Mesmer. And nearly a century after the death of Baron von Reichenbach, another German, Dr Wilhelm Reich, was rediscovering it and calling it ORGONE - and lost his life on account of his "unwelcome" revelations.
Von Reichenbach had a brilliant career as a metallurgist, building some of the first big steelworks, blast-furnaces etc., and achieving vast wealth as an industrialsist. He was also a recognized expert on meteorites. But all to no avail. None of that earned him a decent hearing anywhere once it became known that h e had discovered this new universal cosmic force and named it OD.
In 1845 he published his findings. From then until the day of his death in 1869 he and all his indefatiguable studies were totally ignored or condemned without a hearing. But they remained the precious possession of a small number of scientists and students who have kept the memory of von Reichenbach and his work alive for posterity.
The most important of Baron von Reichenbach's publications are the following:-
1. Untersuchungen uber die Dynamide des Magnetismus, der Elektrizitat, der Warme, des Lichtes, in ihren Bezihungen zur Lebenskraft. (2 vols.) (English title: Researches Into The Forces Of Magnetism, Electricity, Heat, and Light, in relation to the Life Force.) The English translation by Dr William Gregory, Professor of Chemistry in the University of Edinburgh, came out in 1850.
2. Odische-Magnetische Briefe. (1852). (English title: "Odic-Magnetic Letters".)
He also wrote a mass of other material, none of it, I believe, ever translated into English. In his native land, Germany, Baron von Reichenbach had a vast reputation as a scholar and a scientist. Today you will not even find his name in the Encylopaedia Brittanica! Yet Chemistry, in particular, owes him several important discoveries, notably those of paraffin (1830), eupion (1831), creosote (1832), and pittacal (1833)! In the field of geology, he was the first person to produce an exact, scientific account of the geological formation of Moravia (now part of Czechoslovakia). This was published in his "Geologische Mittheilungen aus Mahren", in 1834.
(17). Trevor James Constable. (see under (10).)
(18). Dr Walter J. Kilner, B.A., M.B. (Cantab.) M.R.C.P., etc. Some time Electrician to St. Thomas's Hospital, London.
This remarkable man discovered a scientific, physical, method for rendering the human aura temporarily visible, and wrote a remarkable book about it. From 1879 to 1893, he was in charge of all electrotherapeutic work at St. Thomas's Hospital, and wrote many learned papers on a wide range of subjects. In 1883 he became an M.R.C.P. (Member of the Royal College of Physicians). He had a private practice at Ladbrook Grove, London, then a very fashionable neighbourhood. In his spare time he was a keen and brilliant chess player.
In 1908 he conceived the idea that the human aura might be made visible if viewed through a suitable substance, and he experimented (successfully) with dicyanin, a remarkable coal-tar dye. Published in 1911, his book was at first called "The Human Atmosphere". Kilner said that there were marked changes in the appearance of the human aura in states of health and sickness, and that his viewing screen could be used for diagnosis!
In a review published in the august columns of The British Medical Journal (January 6, 1912) a decidedly sceptical view of the whole affair was of course proclaimed. "Dr Kilner has failed to convince us that his aura is more real than Macbeth's visionary dagger."
In making his claim about use of the aura to diagnose disease Kilner was of course only doing what clairvoyants have been saying for centuries past, and are still doing today! (Phoebe Payne, one of the 20th century's greatest clairvoyantes, used to work professionally from her office in Chelsea, supporting and confirming the medical findings of her husband, Dr John Bendit, M.D., and with resounding success, as I know personally, for I was their medical patient over quite a long time period. Incidentally Dr Bendit received his PhD. From Cambridge University on the strength of his thesis on the psychic and diagnostic powers of his wife! (G.C.)
Gradually some very important people began to be interested in Kilner's studies and discoveries. Sir Oliver Lodge was one of them. But in 1914 the First World War interrupted the work.
In 1920 a new and revised edition of Kilner's great book received a far more favourable reception in "The Medical Times". Many reputable medical men were noe endorsing Kilner's views. And in March 1922 there was even an enthusiastic review of the book in the prestigious but cautious journal, "The Scientific American".
But Kilner did not live to see either of these favourable reviews. He died on June 23, 1920, at the age of 73.
Afterwards, an Englishman named Harry Boddington devised the well known "Kilner goggles", which may possibly still be available today in some quarters.
Kilner's book, more aptly re-titled THE HUMAN AURA, was edited by my good friend Leslie Shepard, and re-published in 1965 by University Books Inc., New York, U.S.A., otherwise it would by now probably have "sunk without trace".
(Incidentally, in 1968 the same American publishers brought out what is probably the only book available in English today on Baron von Reichenbach. This is THE ODIC FORCE, LETTERS ON OD AND MAGNETISM, translated into English by F.D. O'Byrne, and once again the Foreword is written by Leslie Shepard. As Gurdjieff always taught, for every piece of "new knowledge" mankind acquires, ten pieces of "old knowledge" are lost. Undoubtedly this is true, but nobody has done more to attempt to attempt to stem the process than Leslie Shepard.)
(19). Very fortunately, there is little likelihood that the human race will be permitted to forget Dr Rudolf Steiner (1861-1925) or that his enormous output of books and articles and lectured will be lost, although it is true that there is still a lot of valuable material by Steiner (written in an unusually difficult style of German) which nobody has yet translated into English.
Steiner's Key Works:
OCCULT SCIENCE: AN OUTLINE. (DIE GEHEIMWISSENSCHAFT IM UMRISS.)
KNOWLEDGE OF THE HIGHER WORLDS: HOW IS IT ACHIEVED? (WIE ERGLANGT MAN ERKENNTNISSE DER HOHEREN WELTEN?)
THEOSOPHY: AN INTRODUCTION TO THE SUPERSENSIBLE KNOWLEDGE OF THE WORLD AND THE DESTINATION OF MAN. (THEOSOPHIE, EINFUHRUNG IN UBERSINNLICHE WELTERKENNTNIS UND MENSCHENBESTIMMUNG.)
THE PHILOSOPHY OF FREEDOM: A BASIS FOR A MODERN WORLD CONCEPTION. (DIE PHILOSOPHIE DER FREIHEIT.)
For a general account of Steiner's life and work and ideas, see the excellent
A SCIENTIST OF THE INVISIBLE: AN INTRODUCTION TO THE LIFE WORK OF RUDOLF STEINER, by Dr. A.P. Shepherd, D.D. (London, Hodder Stoughton, 1954)


diterjemahkan oleh: akhirzaman.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar