Minggu, 13 Februari 2011

FENOMENA UFO DI IDONESIA

Gunung Agung, Bali, 1973.

Foto UFO pertama di atas Indonesia dibuat oleh wisatawan Jepang, Ryo Terumoto, pada 17 Agustus 1973. Sekitar pukul 14.00 siang, dari mobil ia memotret Gunung Agung di Bali.

Setelah fotonya dicetak, ia terkejut melihat adanya sebuah benda berbentuk cakram yang melayang di depan gunung tersebut. Ketika memotret ia tidak memperhatikannya. Fotonya kemudian dimuat di majalah Hito to Nippon (Orang dan Jepang) terbitan Maret 1974 dengan judul “Piring Terbang di Atas Pulau Bali?”


Lepas Pantai Cilamaya, Jawa Barat
UFO dipotret di lepas pantai Cimalaya pada tanggal 22 September 1975, oleh Ir. Tony Hartono (alm)

Waktu itu sekitar pukul 15.00, Ir. Tony Hartono Rusman sedang melepas lelah, sehabis makan siang di Quarters Platform pada lantai III kompleks menara pengeboran minyak lepas pantai di ladang minyak Arjuna, 83 km dari pantai Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Tiba-tiba perhatian Tony tertarik pada titik hitam di atas cakrawala yang menuju ke arah ladang minyak dengan bentuk lonjong dan berwarna merah tua. Pada jarak sekitar 10 km, benda itu membelok dengan tajam dan menjauh lagi, sehingga membuat lintasan seperti bumerang. Di kejauhan, benda itu naik vertikal ke atas dan hilang dari pemandangan. Tony waktu itu sedang menyandang sebuah kamera Olympus, dan dengan cepat ia menyetel dan membidikkannya ke arah benda yang muncul tidak lebih dari satu menit itu. Semula Tony tidak sadar bahwa benda yang diabadikannya itu adalah sebuah UFO. Setelah film itu dicuci, tampaklah UFO di atas tanker minyak Arco Arjuna, yang kini sudah menjadi terkenal di seluruh dunia.


Porong, Penampakan UFO

27 Juni 1977 jam 18.15 WIB, Dr. Ir. Aryono Abdulkadir bersama dua orang rekannya masing-masing Ir Rudianto Ramelan dan Ir. Ananda Soeyoso sedang melakukan perjalanan dari Surabaya ke arah Malang. Langit terang penuh dengan warna merah senja karena matahari baru saja terbenam. Tiba-tiba di suatu tempat, di antara Gempol Porong, salah seorang di antaranya melihat benda langit yang menarik perhatian di sebelah barat jalan raya. Dr. Ariono yang memang pada dasarnya senang mengamati gejala-gejala seperti itu, mengira benda langit itu sebagai meteor. Segera ia keluar dari mobil sambil menyiapkan alat fotonya untuk mengambil gambar meteor tadi. Dua kali dijepretkan. Tiba-tiba saja terjadi hal yang mengejutkan. Benda langit tadi membelok tajam hampir sembilan puluh derajat ke arah selatan, meninggalkan trail yang nampak pada mata seperti bunga api.


Salatiga, 2003
Minggu, 12 Oktober 2003

Ini Cerita seseorang yang berhasil mengambil gambar UFO Di Salatiga. saya dan teman saya Adit (juga dari Ekonomi tetapi 3 tahun lebih tua dariku) adalah mengambil gambar pemandangan di sekitar Salatiga untuk website kami. Kami mengambil gambar dari gedung bank yang tidak terpakai dari Bank BHS. Setelah kami menerima lusinan tembakan di sekitar gedung, tiba-tiba temanku menunjuk ke kejauhan dan berteriak "11 ... 11 ..." (Aku sedang bersiap-siap untuk mengambil gambar dari Gunung Ungaran). Aku melihat jam 11'o arah dan melihat bahwa ada sesuatu yang ... bersinar? atau mungkin aku harus mengatakan 'kelap-kelip' Saya pikir itu di atas RawaPening Danau. Rasanya seperti langit terdistorsi dan aku bisa melihat sesuatu ... aneh? Lalu aku hanya tekan tombol rana, dan mengambil gambar tanpa memiliki kesempatan untuk mengatur fokus kamera. Aku kecewa ketika aku bersiap-siap untuk mengambil kesempatan lain, si 'sesuatu', atau harus saya katakan 'objek' seperti mengubah warna untuk transparrent sehingga dalam sekejap saja langit terasa kosong.


Depok, 26 Juni 2005
Minggu, Juni 26, 2005 at 17,50 am

Ini Cerita seseorang yang mengetahui penampakan UFO. Ini adalah hari keberuntungan saya, Ketika putri saya menceritakan sesuatu objek aneh di langit, aku bergegas keluar, Beberapa orang (tetangga saya) telah melihatnya, jadi saya cepat-cepat melihat ke atas dan scan matakupun langsung ke langit, kelihatannya seperti " meteor mebara yang turun ke bumi", spontan sayapun kembali masuk ke dalam rumah, mengambil DVD camcorder, hanya untuk beberapa detik hasil rekamanpun saya peroleh. Setelah berbicara apa yang terjadi pada tetangga saya, maka saya memutuskan Untuk transfer ke pc saya.
Banyak saksi manta yang melihat langsung kejadian ini. Benda aneh itu tidak mengeluarkan suara apapun hingga pada akhir lenyapnya pandangan kami terhadap benda tersebut. Setelah fenomena ini terjadi pandangan saya pun tak lepas dari TV, berharap beberapa siaran TV yang akan mempublikasikan mengenai Fenomena ini, atau kejadian yang berkaitan dengan fenomena ini, entah itu pesawat jatuh atau meteor yang hanya sekedar melintas, tapi saya tidak melihal hal seperti itu di TV, Jadi saya tidak tahu apa itu ... ...
Kesimpulannya, jika anda ingin mengetahui dengan pasti atas fenomena ini silahkan melakukan penelitian, mengumpulkan lebih banyak bukti-bukti, mengajukan pertanyaan kepada beberapa saksi di daerah saya, setelah itu terserah anda mau mengatakan apa saja yang Anda inginkan ...


Pekanbaru 2007


Doris, melihat benda pada Sabtu Malam sekitar pukul 19.00 WIB, ia berdiri di depan teras rumahnya, dan secara tak sengaja melihat benda yang semula ia kira bintang. Namun setelah diperhatikan agak lama, benda tersebut bukan bintang dan bukan pula sebuah pesawat yang tengah mengudara di malam hari. Karena penasaran, Doris pun segera memanggil keluarganya serta warga sekitar serta berinisiatif dengan mengabadikan benda tersebut memakai kamera.

Cahaya aneh menyerupai UFO di laut ipuh

Warga laut ipuh dikagetkan dengan secercah cahaya dari arah laut ipuh dan menerangi hampir sebagian kawasan laut, sangking terangnya sampai menyedot perhartian warga sekitaran pesisir pantai.

Menurut warga sekitar cahaya seperti ini tidak pernah muncul sebelumnya dan cahayanya pun seperti terang bulan yang menyorot ke langit yang menjadikan langit sekitar menjadi terang benderang, lalu warga pesisir pun menduga-duga bahwa cahaya itu berasal dari Pesawat UFO yang sedang ramai dibicarakan saat ini. Namun sayangnya tak sedikit dari mereka menyatakan ini adalah sebuah pertanda marabahaya.
Rabu (3/2) ada dugaan cahaya malam itu berasal dari sebuah kapal yang mengalami kerusakan ditengah laut, namun dugaan ini terbantahkan oleh sekelompok nelayan yang pergi melaut dan mengabarkan tidak ada satupun kapal yang sedang mengalami kerusakan, menurut para nelayan tidak mungkin sebuah kapal yang membuat cahaya seterang itu. “lagi pula kami sudah mengecek ke tengah laut dan tidak ada satu kapal pun disana” seperti dikutip di harianrakyatbengkulu.com
Pernyataan para nelayan ini pun diperkuat oleh Danramil Ipuh Kapten. Inf. Ahmad Yudi “Cahaya itu sangat aneh, bisa di pastikan ini bukan sebuah kapal”
Anggota UFOnesia Korwil Indonesia Bagian Barat (Kordinator Wilayah) Bengkulu, Evsa Woe menyatakan. Kemiripan cerita adiknya pada saat sedang berlibur di pesisir Pantai Panjang Lokasi Wisata (30/1) ) dan melihat sebuah lesatan benda berwarna biru dari kiri ke kanan seperti menyebrangi pantai. Saat dikonfirmasi lewat telefon anggota kami (UFOnesia) Evsa Woe bersikukuh bahwa apa yang dilihat adiknya bukan pesawat. “saya sudah menanyakan kepada adik saya prihal benda aneh yang dia lihat apakah sebuah pesawat dan adik saya yakin betul kalau itu bukan pesawat, lagi pula itu bukan rute pesawat dan penerbangan terakhir disini adalah pukul 20:00″
Bisa di katakan, sebelum kejadian yang menggemparkan di laut Ipuh itu sudah terjadi beberapa hari sebelumnya sekalipun dengan objek dan pemandangan yang berbeda.

Depok, Jakarta, 30 April 2007


Gambar ini diambil dengan kamera Nokia 9500 Night Mode. Jadi, bintik-bintik seperti cahaya itu sebenarnya distorsi kamera, bukan bintang-bintang. Yang terlihat hanyalah 2 cahaya obyek tersebut. Tidak ada bintang yang tampak karena tertutup awan! Jalur lintasan udara di atas (diambil di daerah Kukusan Beji UI Depok) ini sebenarnya jarang dilintasi oleh pesawat. Inilah yang membangkitkan rasa penasaran. Kejadian awal sebenarnya ditangkap oleh seorang penjaga warung. Menurutnya, dia melihat 3 obyek terbang yang sepertinya terbang berputar. Kemudian, satu obyek (obyek ke-3 dalam gambar) sudah terbang tinggi, 2 sisanya masih terbang rendah dengan cahaya lampu yang tidak lazim warnanya dan terang. Di sinilah langsung gambar dipotret. Belum pernah terlihat ada pesawat dengan besar cahaya seperti itu sebelumnya dan cahayanya tidak berkedip. Anehnya lagi, tidak terdengar suara apapun, padahal gerak obyek terlihat relatif cepat karena obyek menghilang hanya dalam 1-2 menit. Sebelum menghilang, obyek terlihat terhenti, dan kemudian cahayanya makin kecil dan menghilang. Apakah ada pesawat Indonesia yang seperti itu? Ini yang menjadi pertanyaan dan masih menjadi teka-teki. Kedua obyek yang tertangkap kamera sebenarnya terhitung dekat, karena posisinya di bawah awan. Artinya, bila obyek tersebut pesawat dunia, suaranya pasti terdengar. Atau ada yang tidak bersuara sama sekali?


Jalan Pakubuwono, Daerah Blok M
Sebuah benda terbang asing atau unidentified flying objects (UFO) melayang di atas sebuah apartemen di Jalan Pakubuwono atau di dekat Blok M, Jakarta Selatan. Benda yang diduga UFO alias piring terbang itu dipotret seorang warga yang menolak identitasnya dicantumkan. Foto tersebut diterima Warta Kota melalui Facebook, Kamis (15/10).
Menurut si pemotret, obyek tersebut tidak sengaja tertangkap kamera. Saat itu, dia sebenarnya sedang memotret bangunan apartemen di Jalan Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dari dalam mobil.
Ketika hasil jepretan diamati dengan teliti, ternyata ada benda asing yang melayang di atas apartemen itu. Ketika hasil foto benda asing itu diperbesar, benda itu tampak seperti piring dengan sejumlah jendela di bagian bawah. Mirip piring terbang dalam film fiksi ilmiah buatan Hollywood.
Namun, saat Warta Kota me-nelitinya, foto ini ternyata tak ada meta data-nya. Hingga kini belum ada keterangan resmi apakah foto tersebut asli atau rekayasa. Mungkinkah benda itu benar-benar UFO yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia Benda Terbang yang Aneh (Beta)?

Semalam, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun mengatakan bahwa dirinya baru tahu rumor penampakan UFO di Jakarta dari media massa. Namun Salatun juga mengatakan bahwa penampakan benda-benda asing luar angkasa memang sulit untuk diidentifikasi.
”Penampakan benda-benda seperti itu memang sulit dikenali. Hal itu bergantung situasi yang memungkinkan dia dapat terdeteksi atau tidak, misalnya tertangkap secara tak sengaja dalam bentuk visual seperti yang sering terjadi selama ini,” katanya.
”Selama ini, jika ada laporan soal benda-benda asing kami langsung menyelidiki kebenarannya. Seperti dugaan jatuhnya meteor di Bone, Sulawesi. Dalam kejadian-kejadian seperti, masyarakat umumnya tidak memberikan laporan resmi ke Lapan dan beritanya hanya beredar di media saja,” kata Adi.
Sementara itu, Muhammad Irvan, aktivis Ufonesia (komunitas pengamat UFO), mengaku belum melihat foto benda yang diduga UFO yang terbang di atas Blok M tersebut. Menurut dia, selama 2009 ini laporan tentang Beta-UFO lebih sedikit dibanding tahun 2008. ”Laporan terakhir datang dari Bandung, tepatnya di Dago. Tapi itu belum bisa kami duga sebagai UFO, kami masih ragu,” ujarnya dalam perbincangan dengan Warta Kota, semalam.
Irvan mengatakan, untuk menentukan sebuah benda asing di angkasa sebagai UFO perlu dilakukan pengamatan lebih jauh. Pasalnya, bisa saja benda tersebut adalah pesawat atau bias cahaya matahari.
”Pertama harus dilihat foto atau videonya. Yang paling dasar adalah pengamatan dengan mata orang awam dan dari pemikiran awam, apakah itu benar-benar obyek (UFO) atau debu di lensa kamera,” tuturnya.
Jika benda aneh itu patut diduga UFO, temuan tersebut akan dibahas oleh sesama peneliti ufologi. Irvan juga mengatakan jika pada kasus UFO Blok M saksi matanya lebih dari satu orang, maka bisa dilakukan investigasi lebih lanjut.


Februari 1953, Magelang
Penduduk kota magelang pada waktu itu meliat 4 buah benda kecil lonjong berwarna putih dan mengkilap. Benda itu bergerak dari arah Utara ke Selatan secara perlahan-lahan sampai kemudian menghilang di balik awan.
Namun fenomena itu belum berakhir. Karena pada esok harinya yaitu pada tanggal 10 Februari sekitar jam 3 siang, Kembali beberapa penduduk mengaku melihat sebuah benda sebesar bintang yang bergerak perlahan dari timur ke barat. ada anggapan bahwa benda tersebut adalah pesawat mata-mata Inggris. Namun melihat formasi dan gerakannya, agak meragukan bahwa objek terbut adalah pesawat udara biasa.


Bulan Mei Tahun 1954, Penerbang Auri mengaku melihat penampakan UFO
Dua orang penerbang AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia, kalau tidak salah) saat melakukan penerbangan melihat suatu cahaya berwarna merah-hijau yang tampak disebelah mereka. Mereka melihatnya saat berada diatas jatinegara. Mereka tidak mampu melakukan apa-apa karena objek itu bergerak dengan cepat dan menghilang di selubung awan.


Jakarta, 23 Mei 1981, di Rumah Guruh SoekarnoPutra
Di rumah salah satu putra Bung Karno ini ternyata ada kisah tentang UFO. Ketika para itu sedang diadakan gladi resik Swara Mahardika. Ketika para penari selesai latihan Sumadi si penjaga rumah melihat makhluk setinggi 1,2 meter. Awalnya dia tidak memperdulikannya, tapi lama-lama dia curiga. Sayangnya makhluk itu menghilang. Bersamaan dengan itu beberapa orang yang berada di rumah sebelah melihat melihat sebuah benda bercahaya tampak mengudara secara perlahan-lahan. Paginya daun di sekitar penampakan UFO itu menjadi cokelat seperti tersengat hawa panas.






Fenomena UFO Di Bangka Yang Sempat Di Rekaman Oleh Siswa SMP di Pemali
Karena merasa heran keberadaan benda asing tersebut, lalu Melasintya memanggil teman-temanya dan kemudian merekam kejadian aneh tersebut mengunakan handphone. Dan pada hari itu lingkungan SMPN 2 Pemali Kabupaten Bangka, baik murid dan guru heboh terkait kemunculan benda asing seperti UFO tersebut.
”Saya saat itu sedang istirahat siang, ketika hendak ke kamar mandi dan melihat ke langit di sekitar matahari seperti ada pelangi dan kemudian seperti ada benda asing berwarna hitam, melihat hal itu saya langsung merekam kejadian itu mengunakan handphone sekitar setenga jam, memang terlihat benda tersebut kemudian saya berteriak memanggil Fitri, Rusmalena.
Rusmaleni dan kawan-kawan yang lain ikut menyaksikan saya merekam keberadan benda asing tersebut, dan setelah satu jam kemudian Rusmalena juga sempat merekam keberadaan benda asing tersebut, tetapi sudah tampak sangat kecil ketimbang hasil rekaman saya yang begitu jelas bentuk benda asing yang menyerupai planet Saturnus terbang dan terlihat hitam,” ujar Melasintya kepada wartawan ketika ditemui di kediamannya di Kompleks Timah Desa Pemali Kecamatan Pemali, Minggu (6/2).
Menurut Melasintya, memang beberapa hari penampakan benda asing tersebut membuat heboh lingkungan sekolahnya dan beberapa teman dan juga guru minta dikirimi hasil rekaman video benda asing tersebut. Dikatakan Melasintya, menurut guru mereka, penampakan benda asing itu adalah planet Saturnus dan ada juga yang mengatakan hal tersebut adalah pesawat dari negara lain yang saat itu melintas.
Dia juga sebelumnya tidak punya firasat apa-apa sebelum melihat hal tersebut. ”Dan saya tidak begitu yakin kalau yang dilihat dan terekam di handphone itu adalah UFO seperti yang pernah saya dengar dan lihat di televisi soal adanya penampakan UFO di daerah lain, belum lama ini,” ungkap Melasintya.


Semantara itu, Kapolres Bangka, AKBP Asep Ahdiatna SIK.MH mengatakan, dengan adanya informasi ini diduga warga melihat keberadaan benda asing seperti UFO, harus ada pembuktian yang akurat. “Kita berharap hal tersebut jangan sampai meresahkan masyarakat dan juga para siswa SMPN2 Pamali tersebut, yang kemudian dengan adanya hal ini membuat warga dan siswa menjadi takut keluar rumah dan mengganggu aktivitas warga sehari-hari hal tersebut yang tidak kita inginkan,” ujar Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK.MH ketika ditemui di Mapolres Bangka Minggu (6/2).
Sementara itu, hasil dari video rekaman yang diperoleh Babel Pos, berdurasi 8 menit 36 detik. Dalam video tersebut, terlihat benda hitam di langit berbentuk bulat dengan sirip seperti cincin yang melingkar, bahkan seperti UFO yang sering digambarkan di film-film. Tak jelas apakah benda tersebut bergerak atau tidak, atau karena tergoyang tangan siswi yang merekamnya.
Namun dari beberapa suara yang terdengar, menyebutkan kalau benda tersebut mengelilingi matahari.  Sebagian orang yang semapat kami mintai pendapat mengatakan benda tersebut adalah planet, ada juga yang mengatakan bahwa benda tersebut adalah UFO,  dan fenomena alam lainnya sepertia efek dari gerhana. 

Sulit Dibuktikan
Sementara itu, Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Triyadi, ketika dihubungi Babel Pos, mengaku dirinya belum mendapat kabar adanya benda asing di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Terus terang kalau saya belum dapat kabar," ujar Triyadi.
Dikatakan Triyadi, biasanya begitu mendapat kabar adanya benda asing atau aneh, pihak LAPAN dalam waktu sesegera mungkin sudah menyelidikinya. “Tapi untuk yang ini, saya akan tanyakan dulu kepada pihak yang berwenang,” tandasnya.
Mengenai keberadaan  mahluk luar angkasa(ALIEN) atau UFO, ditegaskan Triyadi hingga saat ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. “Yang jelas, laporan dari berbagai pihak mengenai hal ini sangat banyak. 
VIDEO

Bone, Sulawesi Selatan Fenomena Beta
Sebelumnya, pada Kamis (8/10) siang warga Bone, Sulawesi Selatan, dikejutkan dengan ledakan di angkasa yang didahului oleh cahaya api yang bergerak dengan cepat dan meninggalkan asap tebal.
Warga sempat menduga cahaya dan ledakan itu berasal dari pesawat Sukhoi TNI AU yang meledak di udara. Namun pihak TNI AU membantah dan menyatakan tidak ada pesawat Sukhoi yang melintasi Bone pada hari itu.




PESAWAT TEMPUR INDONESIA & ALTELERI PERTAHANAN UDARA PERNAH TEMBAKI UFO?

Seorang kolega Angkasa, dia adalah seorang penerbang tempur handal TNI AU, suatu ketika juga pernah memergokinya sekitar tahun 1995 di atas daerah Pameungpeuk Selatan, Jawa Barat.

"Saya tidak melihatnya secara visual namun radar kami menangkap gerakannya yang tak lazim," kata penerbang yang enggan disebut namanya ini. "Senior saya yang terbang bersama juga mengkonfirmasikan hal serupa. Tak ada pesawat tempur secanggih apa pun yang mampu bergerak seperti itu," tambahnya.

Ketika itu, ungkapnya, layar radar pesawatnya menangkap benda bergerak dari jarak sekitar 10 mil-laut. Dengan kecepatan yang begitu tinggi, mendekati kecepatan roket, dia mampu terbang zig-zag. Sebuah sifat wahana terbang yang belum mungkin dikembangkan manusia dengan teknologi paling mutakhir sekali pun. Nampaknya sang piring terbang sadar jika dirinya tengah dikuntit. Selama beberapa saat hal itu dibiarkan saja. Namun ketika penguntitan ini berlangsung hingga Lampung Selatan, dengan kecepatan yang begitu tinggi ia bergerak lalu hilang begitu saja dari layar radar.

Selain mampu bermanuver ganjil, UFO juga imun terhadap serangan udara. Diantara sekian pengusiran yang pernah dilakukan komando pertahanan udara sejumlah negara, yang menarik Indonesia termasuk pernah melakukannya pula. Peristiwanya terjadi pada tahun 1964, yakni semasa Indonesia tengah berkonfrontasi dengan Malaysia. Awal masalahnya adalah karena selama tujuh hari, selepas mahgrib menjelang subuh, Komando Sektor Pertahanan Udara di Surabaya memergoki UFO seakan tengah mengintainya.

Melalui sejumlah pertimbangan, UFO-UFO itu dihardik dengan tembakan meriam penangkis serangan udara. Gerakan mereka senantiasa dipantau radar. Uniknya, nampak di layar radar, bagaimana UFO-UFO itu membumbung tinggi setiap kali tembakan mengenai sasaran. Tidak ada yang jatuh. Kecuali di Surabaya, kasus penembakan UFO oleh artileri anti serangan udara juga terjadi di Kepulauan Kurillen yang dikuasai Soviet sekitar tahun 1950-an. Sama saja hasilnya, mereka seperti punya kekebalan terhadap senjata buatan manusia.

Nasib sial justru dialami penerbang MiG-21 AU Kuba. Merasa sudah memasuki jarak tembak, ia segera membidikkan rudal infra-merah K-13 ke arah sebuah piring terbang. Malang, entah mengapa, rudal tersebut justru meledak di bawah sayap dan meleburkan pesawatnya.

Sumber :
BETA UFO INDONESIA
Tags: ufo public
Prev: KOMUNITAS PEMBURU UFO INDONESIA
Next: MOBIL ROBOT PENJINAK BOM MADE IN INDONESIA




Beberapa Pengaduan Mengenai UFO, BETA
Nur Agustinus, aktivis Komunitas Beta-UFO (komunitas yang mencermati UFO), beberapa waktu lalu menyatakan bahwa penampakan UFO kerap terjadi di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Cirebon. Oleh karena itu, Komunitas Beta-UFO menyebut ketiga daerah itu dengan istilah Segitiga UFO di Indonesia.
Pada tahun 2000, Beta-UFO menerima laporan dari Cirebon tentang seorang bocah berusia enam tahun yang diculik UFO. Bocah itu terpisah dari teman-temannya saat beranjak pulang setelah bermain-main di kebun tebu. Belakangan, bocah yang namanya dirahasiakan itu mengaku diajak main oleh lima makhluk aneh yang badannya bersisik.
Menurut si bocah, dia hanya sebentar bermain-main dengan kelima makhluk aneh tersebut. Namun, keluarganya kalang kabut lantaran si bocah dua minggu menghilang. Nur Agustinus juga mencatat bahwa UFO biasanya muncul saat Bumi sedang mengalami fenomena alam seperti gempa, gunung meletus, dan badai.
Di situsnya, Komunitas Beta-UFO menyatakan bahwa dalam pada tahun 2007 ada 32 laporan penampakan Beta-UFO di Indonesia di mana 11 di antaranya terjadi di wilayah Jabodetabek. Sebagian di antaranya tidak berupa berkas cahaya. Sementara itu, sepanjang 2008 tercatat ada 34 laporan tentang penampakan Beta-UFO dari seluruh wilayah Indonesia dan 13 di antaranya terjadi di wilayah Jabodetabek.
Pada Januari 2006, Yudi, warga Pondokgede, Bekasi, mengaku melihat lima berkas cahaya di angkasa. Saat itu, Yudi sedang bersantai bersama keluarganya. Pengalaman yang sama dialami Riyogarta Luwiyana, warga Bintaro, Tangerang, seperti tertuang di blognya.
Pada 26 Maret 2006, saat dalam perjalanan ke sebuah rumah makan di Bintaro, Riyogarta dan istri melihat benda aneh di langit. Benda tersebut memiliki ekor pendek warna hijau dan bekerlap-kerlip.
Sementara pada Desember 2008, seorang warga Petukangan, Jakarta Selatan, merekam sejumlah titik cahaya di langit yang berpindah-pindah dengan cepat. Rekaman video tersebut dikirim dan disiarkan di sebuah stasiun televisi. Menanggapi rekaman ini, peneliti Lapan, Sri Loka Prabotosari, menyatakan belum bisa memastikan benda asing tersebut.
Jufri (38), warga Petukangan, mengaku merekam fenomena tersebut dan mengunggahnya ke youtube. Jufri mengaku menyaksikan fenomena ganjil itu bersama teman-temannya. Saat itu, mereka sedang membakar sate di pelataran rumah ketika sejumlah berkas cahaya dalam formasi tertentu bergerak di angkasa.

Orang Indonesia Di balik Temuan Planet Misterius, Alien?

Para astronom temukan planet baru. Membuka jalan bagi ilmuwan. Dipimpin astronom Indonesia
Ini temuan terkini dalam dunia astronomi. Sebuah planet baru. Ditemukan oleh Max Planck Institut fur Astronomie (MPIA) di Jerman. Diberi nama Planet HIP 13044b, sebab dia mengelilingi HIP 13044, sebuah bintang tua yang sudah sekarat. Temuan baru ini dilansir Kamis, 18 November 2010. Dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia hari ini.
Kisah tentang angkasa luar, temuan planet, dan sebagainya kerap kali membuat kita kagum. Kadang juga bingung. Sebab istilah dan kodenya begitu banyak. Agar cerita tentang planet baru itu mudah dipahami, ada baiknya kita buka kembali cerita para guru soal jagat raya ini.
Semenjak di bangku sekolah kita diajari bahwa dalam jagat raya ini terdapat sejumlah galaksi. Salah satunya adalah Milky Way, yang oleh kita lebih dikenal dengan sebutan Galaksi Bima Sakti. Dalam Bima Sakti itulah bumi yang kita huni ini dan sejumlah planet lain menetap.
Di luar itu masih banyak galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah galaksi mini. Planet-planet di galaksi mini mengitari sebuah bintang induk bernama HIP 13044. Para ahli menghitung bahwa galaksi mini ini berjarak sekitar 2000 tahun cahaya dari bumi.
Tapi bintang induk itu kian renta. Daya gravitasi terhadap sejumlah planet yang mengitarinya kian lemah. Melemahnya daya gravitasi itu menyebabkan sejumlah planet terlepas dan disedot oleh daya gravitasi galaksi yang lain.
Satu dari sekian planet di sekitar bintang yang renta itu, ditarik oleh daya gravitasi Galaksi Bima Sakti. Daya tarik itu menyebabkan planet itu masuk ke dalam lingkungan Galaksi Bima Sakti. Proses penarikan itu juga kerap disebut sebagai "kanibalisme" galaksi. Sejumlah ahli menaksir bahwa proses kanibalisme itu terjadi 6 hingga 9 miliar tahun silam.
Planet yang masuk ke Bima Sakti itulah yang ditemukan sejumlah astronom di Jerman tadi. Lantaran dia berasal dari lingkungan HIP 13004, maka planet yang baru ditemukan itu diberi imbuhan b menjadi HIP 13004b. Planet ini menjadi "anak kost" di Galaksi Bima Sakti. Ukurannya, sedikit lebih besar dari Yupiter.
Apa pentingnya temuan planet baru itu buat kita?
Rainer Klement dari MPIA menuturkan bahwa temuan itu sangat menarik, sebab inilah pertama kalinya manusia menemukan adanya planet lain di luar galaksi kita. Temuan itu juga, lanjut Rainer, membuka jalan bagi para astronom untuk meneliti kelangsungan hidup galaksi Bima Sakti, juga kelangsungan hidup bumi yang kita huni ini.
Para ahli itu menghitung bahwa sekitar lima miliar tahun yang akan datang, Matahari juga perlahan akan redup. Dia akan memasuki fase "raksasa merah" yaitu fase di mana kekuatannya meredup dan daya grativitasinya melemah. Ketika daya gravitasi melemah itulah, planet-planet yang mengitarinya--termasuk bumi-- "dimangsa" oleh matahari atau disedot oleh gravitasi galaksi yang lain.
“Penemuan ini sangat menarik terutama ketika kita memahami masa depan tata surya, bahwa Matahari juga akan berubah menjadi 'raksasa merah' lima miliar tahun mendatang," kata pemimpin proyek, Johny Setiawan – astronom Indonesia yang juga bekerja di MPIA.
Lalu mengapa si HIP 13044b itu selamat dan tidak tertelan oleh planet induknya. Johny memperkirakan lantaran planet itu berotasi lebih cepat dari planet-planet yang lain. Namun dia tidak akan hidup selamanya, sebab bintang induk itu akan berkembang dalam tahap evolusi berikutnya. Saat itulah nanti-- miliaran tahun lagi-- planet ini tertelan.
Johny setiawan memperkirakan bahwa nanti, saat Matahari memasuki fase penuaan dan menjadi raksasa merah, Bumi mungkin tak akan selamat.
"Planet-planet dalam, termasuk Bumi, mungkin tidak akan bertahan hidup," kata Johny Setiawan pada SPACE.com. "Tapi Jupiter, Saturnus dan planet-planet luar mungkin pindah mendekat, persis seperti yang kami deteksi."
Namun, pada akhirnya semua akan binasa. Suatu ketika si Yupiter itu pun akan tertelan, sebagaimana nasib si HIP 13044b, yang karena datang dari antah berantah itu kemudian disebut planet "Alien".
Dipimpin Astronom Indonesia
Kita boleh berbangga karena tim penemu planet alien ini dipimpin astronom Indonesia, Johny Setiawan.Dr.rer.nat. Meski gemilang di luar negeri, tak banyak orang Indonesia yang tahu siapa dan sepak terjang sang astronom.
Pria kelahiran 16 Agustus 1974 ini bekerja di Max Planck Institute for Astronomy (MPIA), Jerman. Hebatnya, ia orang non-Jerman yang dipercaya berkali-kali sebagai ketua tim proyek.
Ia bergabung sebagai peneliti post-doctoral di MPIA, di Department of Planet and Star Formation sejak Juni 2003. Di tahun yang sama pula ia mulai memimpin penelitian di observasi bintang dan planet ESO La Silla. Selain itu, ia juga bekerja secara khusus di sejumlah projek seperti ESPRI (Pencarian Planet dengan PRIMA/ Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry).
Sebelum penemuan terbaru soal planet alien itu, Johny dan timnya menemukan sekitar 10 planet baru, meski tak semua dipublikasikan. Pada 2008, misalnya, ia dan timnya menemuka planet yang diberi nama TW Hya b. Planet tersebut mengelilingi bintang TW Hydrae itu berada di konstelasi Hydra yang berjarak 180 tahun cahaya dari Bumi.
Penemuan ini membuat kaget dunia astronomi. Sebab, dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda.

Pada 2005 tim peneliti yang sama juga berhasil menemukan planet ekstrasolar lain yang diberi nama HD 11977 b yang juga memberikan informasi tentang evolusi dari sistem tata surya lain berkaitan dengan eksistensi planet jika bintang induk kehabisan sumber energi.

Sebagai asli Indonesia, Johny menguasai bahasa ibu, Bahasa Indonesia. Dan pergaulannya di Eropa membuat ia lancar berbahasa Jerman, Inggris, Spanyol, dan Prancis.
Selain bekerja di MPIA, Johny aktif memberikan ceramah soal astronomi, baik di Jerman maupun Indonesia.
Menurutnya, kegiatan sosial dan publik dalam komunitas ilmiah, dan hubungan antara akademisi, sains maupun non-sains sangat penting artinya untuk mentransfer ilmu pengetahuan dalam arah horisontal dan vertikal.
Selain kesibukan sebagai ilmuwan, Johny juga punya hobi memasak. Dia bisa memasak hampir semua jenis masakan tradisional Indonesia, yang kerap disajikan untuk kawan-kawannya sesama astronot.


Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar